:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Senin, 25 Desember 2023 | 17:49 WIB - Redaktur: Kusnadi - 109
Bengkulu, InfoPublik – Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu Sahat Situmorang menggelar acara Open House atau silaturahmi di kediamannya dalam rangka memeriahkan hari raya Natal, Senin (25/12/23). Pada moment ini, Sahat sengaja memberi ‘job’ kepada pengamen dan pengemis yang pernah ia tangkap.
Pengamen dan pengemis berkostum badut sengaja disewa oleh Sahat untuk hadir di rumahnya menghibur semua tamu yang datang berkunjung. Pengamen yang disewa (dibayar,red) itu bernama Juan. Ia mempunyai skill bermain musik dan mempunyai suara yang bagus.
Penampilan Juan sangat menghibur seluruh tamu yang berkunjung bahkan tidak sedikit yang request lagu, mulai dari lagu pop, lagu batak, lagu minang semua bisa dinyayikan oleh Juan. Sedangkan badut yang dulunya mengemis di simpang lampu merah juga menghibur anak-anak yang datang.
Selain pengamen dan badut, Sahat juga menghadirkan penjual es dawet ayu ke rumahnya sehingga tamu yang hadir dapat menikmati es dawet ayu secara gratis. Tentu saja semua es tersebut sudah dibayar atau diborong oleh Sahat. Dulu, anak dari si penjual es dawet ayu itu juga pernah mengemis dan ditangkap.
“Saya sebagai kadis dinsos mengemban tugas untuk menyosialisasikan bahwa anak jalanan, gelandangan dan pengemis memang harusnya tidak ada di Kota Bengkulu. Tapi kita juga memberikan solusi. Contohnya yang punya kemampuan bernyanyi dan bermain musik, hari ini saya sewa tampil menghibur di rumah saya,” ujar Sahat.
Untuk badut, lanjut Sahat badut itu tidak boleh mengemis, apalagi mengemis di jalanan atau di simpang lampu merah. Tapi kalau disewa untuk mengisi acara-acara di hotel boleh.
“Badut itu tidak boleh mengemis. Tapi kalau dia disewa di acara-acara boleh. Seperti hari ini saya sewa dan mereka hadir di sini untuk menghibur,” kata Sahat.
Sahat memberi apresiasi kepada mereka yang tidak pernah lagi mengemis atas mengamen di simpang lampu merah. Setelah ditangkap, dinasehati, diedukasi serta diberikan solusi mereka bisa mencari nafkah di tempat yang lain selain di simpang lampu merah.
“Seperti Juan ini, sejak dia tidak lagi ngamen di lampu merah sekarang dia banyak dapat job mengisi acara di restoran, kafe, angkringan dan hotel termausk hari ini di rumah saya. Saya berharap warga kota juga bisa menyewa mereka bila ada kegiatan-kegiatan atau acara penting sehingga mereka tidak lagi berpikir untuk mengemis atau mengamen di jalan,” demikian Sahat.(Release/Media Center Dinas Kominfo Kota Bengkulu/Eki Kurnia)