:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Senin, 25 Desember 2023 | 17:33 WIB - Redaktur: Kusnadi - 62
Bengkulu, InfoPublik - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu tengah fokus melakukan berbagai intervensi dalam menekan angka stunting di Kota Bengkulu. Pemkot juga melibatkan seluruh unsur dalam upaya percepatan penurunan stunting ini.
Salah satunya dengan meningkatkan pembinaan terhadap kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di 9 Kecamatan, Kota Bengkulu, Senin (24/12).
Berlangsung di aula RM Kalasan, puluhan kader IMP dan PKB mengikuti pembinaan yang diberikan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi didampingi Pj Sekda Eka Rika Rino, Staf Ahli Pemkot I Made Ardana dan Sekretaris DP3AP2KB Yasdewita.
Di kesempatan ini, Arif ingin para kader IMP dan PKB berperan aktif dalam menekan angka stunting di Kota Bengkulu. Pasalnya, penurunan angka stunting merupakan salah satu dari tiga program prioritas nasional. Presiden Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting turun hingga 14 persen pada tahun 2024.
"Tolong peran serta kader IMP dan PKB dalam mensosialisasikan tentang stunting di tengah masyarakat. Beri mereka pemahaman terkait stunting dan pantau selalu keadaan masyarakat apabila ada yang terindikasi stunting," ucapnya.
Kemudian, Arif juga meminta para kader IMP dan PKB lebih peka terhadap indikasi stunting di tengah masyarakat, dengan mendeteksi dini mulai dari calon pengantin (catin) di wilayahnya masing-masing.
"Tolong juga dipantau perkembangannya mulai dari yang menikah hingga melahirkan. Setelah melahirkan dipantau juga anaknya agar tak stunting. Kita harus memaksimalkan beberapa upaya di tengah masyarakat untuk memastikan langkah penanganan stunting secara komprehensif," jelasnya.
Terkait ini, Arif berharap kepada kader IMP dan PKB agar dapat membantu Pemerintah dalam menekan angka stunting di Kota Bengkulu.
"Selama ini kader IMP dan PKB sudah sangat membantu. Kami berharap ini dapat ditingkatkan, pasalnya permasalahan ini tak akan tuntas tanpa keterlibatan seluruh unsur termasuk IMP dan PKB," tuturnya.
Sebagai informasi, prevalensi stunting di Kota Bengkulu turun tajam, dari 22,2 persen di tahun 2021 menjadi 12,9 persen di 2022, turun 9,3 persen. Harapannya, di tahun berikutnya menjadi satu digit bahkan zero stunting. (**/Sendi S)