- Oleh MC KAB BONE BOLANGO
- Rabu, 7 Agustus 2024 | 14:44 WIB
: Karyawan dan karyawati BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo berpose bersama Penjagub Gorontalo Ismail Pakaya dan Kakanwil Sulama BPJS Ketenagakerjaan Mintje Wattu, dan Kacab BPJS Ketenagakerjaan Gorontalo Widhi Astri Aprillia Nia, usai peresmian gedung kantor baru BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo, Selasa (19/12/2023). (F.AKP)
Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Rabu, 20 Desember 2023 | 00:11 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 83
Gorontalo, InfoPublik – Penambahan cakupan jumlah peserta perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) kepada pekerja bukan penerima upah menjadi target Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo di tahun 2024 mendatang.
Hal ini sebagaimana diutarakan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo, Widhi Astri Aprillia Nia, saat diwawancarai usai peresmian pemanfaatan gedung kantor baru BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo, Selasa (19/12/2023).
“Jadi kami di tahun 2024 mendatang, seperti target dari manajemen kantor pusat, tentunya di tahun depan itu semakin meningkat cakupan kepesertaannya. Tadinya target Direksi itu di tahun 2026 sebanyak 70 juta peserta pekerja aktif dan terlindungi di seluruh Indonesia,” terang Widhi.
Untuk di tahun 2024, target di seluruh Indonesia sekitar 50 juta pekerja yang terlindungi. Target ini, tentunya akan di breakdown ke masing-masing provinsi dan pastinya akan meningkat.
”Tapi sesuai apa yang saya sampaikan ke manajemen pusat bahwa untuk Provinsi Gorontalo target perluasan cakupan kepesertaan kita di tahun 2024, yakni paling besar di pekerja bukan penerima upah (BPU),” kata Widhi.
Ia pun berharap dalam rangka untuk pencapaian target tersebut adalah suport dan dukungan dari pemerintah daerah sesuai dengan Inpres Nomor 2 tahun 2021 terkait dengan perlindungan pekerja rentan dan juga terkait suport pemerintah daerah dalam hal regulasi yang pihaknya sangat butuhkan.
“Jadi di tahun 2024 nanti, kami akan lebih fokus di dalam menggarap bukan penerima upah, baik itu di sektor pendidikan maupun di sektor pertanian (petani), supaya perluasan cakupan perlindungan kepesertaan Jamsostek bisa lebih besar lagi di sektor tersebut,”urai Widhi Astri Aprillia Nia.
Sementara itu, dalam sambutannya pada peresemian gedung Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo, Kakanwil Sulawesi dan Maluku BPJS Ketenagakerjaan, Mintje Wattu melaporkan saat ini tercatat coverage kepesertaan yang terlindungi program Jamsostek di Provinsi Gorontalo, yakni 60.56% dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 256.129 orang.
Mintje juga melaporkan hingga saat ini di tahun 2023, BPJS Ketenagakerjaan Gorontalo sudah menyalurkan manfaat program dengan total pembayaran klaim untuk seluruh program sebesar Rp146 miliar lebih dan beasiswa pendidikan sebesar Rp1,590 miliar lebih untuk 378 anak penerima manfaat beasiswa. (AKP)