Puskesmas Paringin Lakukan Fogging untuk Cegah DBD

: Kegiatan fogging atau pengasapan dilakukan oleh pemegang program DBD, petugas surveilans dan promkes serta tim dari Dinkes.


Oleh MC KAB BALANGAN, Selasa, 19 Desember 2023 | 14:37 WIB - Redaktur: Tobari - 142


Balangan, InfoPublik - Salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat disaat datangnya musim hujan seperti saat ini adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus betina.

Untuk itulah berbagai kegiatan dan langkah menanggulangi serta meminimalisir penyakit tersebut dilakukan oleh Puskesmas Paringin di wilayah kerjanya.

Santy Ermasari, SKM selaku Pemegang Program DBD Puskesmas Paringin, Selasa (19/12/2023) mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah DBD salah satunya fogging atau pengasapan.

"Sudah dibeberapa titik lokasi kami lakukan fogging bersama pemegang program DBD, petugas surveilans dan promkes serta tim dari Dinkes diantaranya di Kelurahan Paringin Timur dan Kota, kemudian di Desa Sungai Ketapi," ujarnya.

Menurut Santy fogging merupakan langkah terakhir dimana kegiatan pencegahan yang utama adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.

Ia menjelaskan langkah dengan 3M Plus yaitu Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air, dan Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Selain 3 M diatas yang dimaksud pada poin Plus antara lain Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, Menggunakan obat anti nyamuk, Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah.

Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras, dan Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

Selain itu, lanjutnya, langkah sebelum fogging yang juga sudah dilakukan yaitu penyelidikan epidemiologi (PE) dilakukan untuk mngetahui perjalanan kasus DBD, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bersama kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik), sosialisasi linsek bersama lurah, Kecamatan Paringin, Adaro Indonesia dan Puskesmas serta Dinkes.

Kemudian juga ada pmberian bubuk abate, selain itu juga dilakukan pelatihan kader Jumantik di wilayah Kelurahan Paringin Timur, melaksanakan imbauan ke masyarakat melalui penyuluhan keliling, penyuluhan kesekolah dan saat posyandu tentang gerakan 1 rumah 1 jumantik dan 3M Plus.

"Adapun puncak kasus biasanya terjadi pada Februari, dan Maret-April mulai terjadi penurunan. Untuk wilayah Puskesmas Paringin penderita DBD hingga akhir November 2023 berjumlah 26 orang," pungkasnya.(MC Balangan/el/toeb)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Selasa, 2 Juli 2024 | 08:56 WIB
Puskesmas Paringin Optimalkan Waktu Tunggu di Apotik dengan Resol Mayu
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Minggu, 18 Februari 2024 | 19:01 WIB
Jaga Kesehatan Masyarakat, Pemdes Balida Sigap Tangani Ancaman DBD di Wilayah
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Rabu, 13 Desember 2023 | 14:56 WIB
UPT Puskesmas Paringin Tingkatkan Pelayanan dengan Inovasi Maskulin