- Oleh MC KAB BALANGAN
- Senin, 18 November 2024 | 14:11 WIB
:
Oleh MC KAB MOROWALI UTARA, Jumat, 15 Desember 2023 | 05:27 WIB - Redaktur: Kusnadi - 63
Morowali Utara, InfoPublik - Dalam rangka Optimalisasi Intervensi Spesifik dan Sensitif dalam upaya pencapaian target penurunan Stunting Tahun 2024, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menggelar rapat koordinasi lintas sektor yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Morowali Utara Musda Guntur, di ruang Tepotowoa Bappelitbangda Morut pada Rabu (13/13/2023).
Intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting dan pada umumnya difokuskan pada sektor kesehatan seperti asupan makanan, status gizi ibu dan anak, identifikasi berbagai penyakit menular sampai pada kesehatan lingkungan.
Sedangkan Intervensi sensitif terbagi menjadi 4 jenis yaitu penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi serta peningkatan akses pangan bergizi.
"Kami harap setiap Dinas dapat memahami peran dan tanggung jawabnya dalam TPPS," ujarnya.
Pemerintah Daerah sendiri telah memberikan banyak Inovasi dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Morowali Utara seperti Gerakan Pemanfaatan Pekarangan (GEMPAR), Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN), BUNDA Generasi Remaja (GenRe) dan Bunda Peduli Stunting di 10 Kecamatan, program Satu Lahir Lima Terbit (SABIT), Pengembangan Jenis Komoditi Unggulan (PAJEKO) Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) serta berbagai inovasi lainnya.
Sekda meminta agar data jumlah balita yang ada di masing-masing Desa dapat dipastikan keakuratannya sampai mencapai angka 80%. Hal ini mengingat bahwa berdasarkan data dilapangan, jumlah bayi dan balita yang mengikuti kegiatan Posyandu masih kurang.
"Kami himbau kepada Dinas yang belum mengisi penginputan laporan agar wajib segera dituntaskan, Dinkes wajib mendata jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu setiap bulannya, dan Dinas PMD wajib memberi penegasan kepada Kades juga kerjasama TNI/POLRI" ujarnya menutup rapat.
Sedangkan ditempat yang sama Kadis P2KBP3AD Romelius Sapara mengatakan bahwa target penurunan Stunting tahun ini dapat mencapai angka 17% dan saat ini telah terealisasi mencapai 15%. Beliau berharap sampai tahun 2024 mendatang target diangka 14% dapat tercapai.
Masih banyaknya mindset sejumlah masyarakat yang enggan untuk mengikuti Posyandu yang masih menjadi kendala para petugas dilapangan.
Nampak hadir mendampingi Sekda yakni Dandim yang diwakili oleh Peltu Sunar Alam, Kapolres yang diwakili oleh AIPDA Guntoro, Kepala Dinas P2KBP3AD Drs. Romelius Sapara, serta Kaban Bappelitbangda Ir. La Ode Muhammad Yani Samu, ST, M.Si. (MC Morut/RD/Teyn/AW)