- Oleh MC KOTA BATAM
- Jumat, 22 November 2024 | 10:45 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Selasa, 12 Desember 2023 | 14:07 WIB - Redaktur: Kusnadi - 115
Padpang, InfoPublik - Staf Ahli Gubernur Sumatra Barat Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan Sumber Daya, Erinaldi melihat, angka stunting (gagal tumbuh) pada anak terbilang tinggi di Sumatra Barat. Angkanya mencapai 25,2 persen.
Erinaldi melihat, banyak hal penyebab terjadinya stunting pada anak. Dirinya mengatakan, penyebab anak stunting bukan saja karena kemiskinan. Akan tetapi juga diakibatkan salah urus pada anak.
“Kita menemukan, stunting tidak saja terjadi di kalangan masyarakat miskin, akan tetapi juga pada orang yang berada. Ketika orangtua sibuk bekerja, anak tak terurus karena dititipkan di Tempat Penitipan Anak (TPA),” ungkapnya saat di sela kegiatan Wisuda Akbar Yayasan Wakaf Ar Rahmah Sumatra Barat di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (12/12/2023).
Erinaldi menilai, saat anak dititipkan di TPA, asupan makanan yang diberikan tidak optimal. Tidak terkontrol dengan baik. Erinaldi berharap pemerintah di kabupaten/kota untuk dapat melakukan standardisasi TPA.
“Anak kita titipkan di TPA, tentu harus ada standardisasinya, karena mereka (pengasuh) kita bayar, sebab anak merupakan generasi penerus kita, jadi perlu adanya standardisasi bagi TPA,” katanya.
Diketahui, berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), stunting Sumatra Barat tahun 2022 berada di angka 25,2 persen. Atau berada di atas rata-rata nasional yang tercatat 21,6 persen. Angka stunting di Sumatra Barat ini naik 1,9 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat 23,3 persen.(MC Padang / Charlie / Marajo)