:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 8 Desember 2023 | 13:59 WIB - Redaktur: Tobari - 48
Sleman, InfoPublik - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman mengadakan pertemuan dengan agenda rencana pelaksanaan pendataan SPAM Perdesaan di Ruang Rapat 2 C Kantor DPUPKP Sleman, Kamis (7/12/2023)
Ignatius Sumarwotodari, Analis Bangunan dan Perumahan pada Kelompok Substansi Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman DPUPKP Sleman menyampaikan bahwa kegiatan SPAM (Sistim Penyediaan Air Minum) di Perdesaan diharapkan untuk meningkatkan cakupan penyediaan air minum secara Nasional. Ini disebabkan oleh PAM tidak menjangkau ke seluruh kawasan.
“Dipilih sistem perpipaan karena memang sistem ini yang lebih aman, meskipun cakupan perpipaan ini belum banyak,” ujarnya.
Arif Prasetya Wibawa, Konsultan Pendataan SPAM Perdesaan, dalam paparannya menjelaskan tentang SPAM, baik yang perpipaan maupun yang non perpipaan.
Arif juga menyinggung tentang peran Pemerintah Kalurahan dan KPSPAM dalam pengelolaan air minum yang meliputi menyiapkan data penerima manfaat air minum baik jaringan perpipaan maupun yang bukan perpipaan, melakukan pengisian data (input/update) penerima manfaat dan pengelolaan sistem melalui aplikasi SIM SPAM/SI MAMAD, dan memantau serta memfaatkan data dan informasi dari SIM SPAM.
Arif melanjutkan dengan manfaat pendataan SPAM, yaitu untu memantau secara cepat perkembangan SPAM di masyarakat, menyukseskan program pemerintah dalam menurunkan stunting melalui perencanaan dan intervensi air minum yang tepat sasaran, menghitung kontribusi Kalurahan terhadap capaian air minum Nasional.
“Selain itu, dengan pendataan ini, data dapat ter-publish secara umum dan dapat dimanfaatkan pihak lain. Ditambah data yang diperoleh dapat diintegrasikan dengan SIM yang menyajikan platform dari SPAM Desa, sehingga akan lebih praktis dan dapat di update sesuai kebutuhan,” terangnya.
“Pendataan ini akan dilakukan di seluruh SPAM Perdesaan yang dikelola oleh masyarakat di seluruh Kabupaten Sleman. Adapun output yang didapatkan adalah memperbaiki kualitas data SPAM berbasis masyarakat dengan memperbaharui data teknis,” imbuh Arif.
Di bagian akhir, Arif menampilkan data apa saja yang akan dimintakan kepada pengurus SPAM mulai dari nama kelompok, pembiayaan, keberfungsian, jumlah sumber dan jenisnya, sistem aliran, jenis bak tampung, perpipaan transmisi dan distribusi, jumlah SR, jumlah KK dan jiwa, iuran yang ditetapkan, permasalahan dan rencana pengembangan. (Sutarto Agus/KIM Seyegan/toeb)