: Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, saat menerimkan Sakramen Krisma kepada 70 Krismawan/Krismawati di Gereja Katolik Paroki Santo Mikhael Kudamati Merauke, Minggu (26/11/2023)-Foto:Mc.Merauke
Oleh MC KAB MERAUKE, Selasa, 28 November 2023 | 08:43 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 55
Merauke, InfoPublik – Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan terutama bagi Orang Asli Papua. Dua hal penting ini disampaikan Uskup Agung Mandagi, saat memberikan Sakramen Krisma atau penguatan bagi 70 Krismawan/Krismawati di Gereja Katolik Santo Mikhael Kudamati Merauke, Minggu (26/11/2023) sore.
Uskup Mandagi menjelaskan bahwa pendidikan sangat penting yang dimulai dari keluarga. Jika ingin menguasai masa depan terutama dengan hadirnya Provinsi Papua Selatan, menguasai masa depan Keuskupan Agung Merauke, menguasai Merauke dan Paroki Santo Mikhael Kudamati, maka pendidikan harus diutamakan.
‘’Pendidikan, pendidikan yang dimulai dari rumah tangga. Orang tua harus mendidik anak-anaknya menjadi orang-orang yang baik dan benar. Jangan sebaliknya, mabuk-mabuk. Bapak ibu mabuk, anak-anak juga suka mabuk, sehingga keluarga itu menjadi keluarga neraka,’’ tandas Uskup Agung Mandagi yang suka ceplas ceplos tersebut.
Ia juga meminta kepada Umat Katolik yang ada di Paroki Santo Mikhael Kudamati tersebut untuk tidak menyusahkan orang lain terutama pada malam hari dengan cara memalak setiap orang yang lewat.
‘’Kalau ada orang-orang Katolik yang memalak atau mengganggu orang lain yang melintas karena mabuk, saya minta kepada Kapolres untuk tangkap mereka dan masuk ke penjara, karena menyakiti masyarakat. Supaya daerah ini menjadi daerah damai, karena disini ada orang Katolik. Orang Katolik harus menjadi pembawa damai. Bukan pembawa kekerasan. Semoga orang Katolik yang ada disini menjadi contoh bagi orang lain. Tapi semuanya itu terkait dengan pendidikan. Karena sering kali anak-anak tidak sekolah, kemudian jalan-jalan dan minum mabuk lalu mengganggu orang lain,’’ tambahnya.
Uskup Mandagi juga meminta kepada orang Katolik yang suka jual Miras untuk berhenti. Karena dengan Miras itu menyusahkan banyak orang. ‘’Saya minta kepada mereka stop untuk jual Miras dan apabila ada yang jual Miras, saya minta Kapolres untuk tutup toko mereka. Apalagi kalau memakai Narkoba lagi. Tapi, semua itu kembali pada pendidikan,’’ jelasnya.
Hal kedua adalah kesehatan yang sangat penting. Sebab jika sakit-sakitan tidak ada yang bisa dilakukan. Namun kesakitan itu jelas dia karena kebodohan kita dalam menjaga lingkungan, rumah, gereja yang tidak bersih. Lingkungan yang tidak bersih tersebut akan menjadi sumber penyakit. ‘’Jaga kebersihan supaya sehat. Mana mungkin kita bisa maju kalau kita sakit-sakitan. Kembali saya tekankan 2 hal pendidikan dan kesehatan supaya masa depan Provinsi Papua Selatan dari Keuskupan Agung Merauke bisa maju terutama untuk orang-orang asli Papua. Jika anda tidak terdidik, maka anda akan dikuasai,’‘imbuhnya.
Sementara itu Pastor Dalmasius Tio Refwutu, Pr, menyampaikan proficiat kepada 70 Krismawan/Krismawati tersebut dan berharap dari 70 krismawan/krismawati ini tetap setiap dalam panggilannnya sebagai pengikut Yesus Kristus. Ia juga berharap, setelah menerima Sakramen Krisma tersebut tetap rajin mengambil bagian dilingkungan dan paroki.(McMrk/02/Ngr)