:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 24 November 2023 | 08:42 WIB - Redaktur: Tobari - 55
Sleman, InfoPublik - Menyongsong tahapan kampanye pemilu yang akan berlangsung dari tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar kegiatan dialog kebangsaan yang berlangsung di Plaza Monumen Serangan Umum 1 maret 1949, Kota Yogyakarta, Rabu (22/11/2023) siang.
Kegiatan yang dipandu oleh Indah Ardina dan Aldo Iwak Kebo selaku Host yang menghadirkan Ketua Bawaslu Daerah Istimewa Yogyakarta, Mohammad Najib, bersama Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahmad Shidqi, dan Direktur Intelkam Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Kombes Pol Syahbuddin, S.I.K.
Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib dalam sambutannya berharap agar berbagai elemen masyarakat secara bersamaan mengawal pemilu 2024 agar trauma masyarakat dalam situasi yang tidak aman dan penuh dengan kekerasan dan intimidasi, serta tidak lepas dari tindak pelanggaran hukum yang lain tersebut dapat diminimalisir.
Adapun kegiatan Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 yang digelar saat ini merupakan kegiatan kolaboratif antara Bawaslu DIY, dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), serta Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dalam upaya mendorong wilayah DIY semakin damai selama Pemilu 2024.
“Semua pihak ikut berperan karena untuk mewujudkan pemilu yang damai tidak bisa digantungkan hanya pada pihak penyelenggara pemilu dan pemerintah daerah saja. Namun, semua pihak harus dapat mengambil perannya masing-masing yang kemudian secara bersama-sama mewujudkan wilayah Jogja ini aman dan damai saat berlangsungnya pemilu tahun 2024,” ucap Najib.
Sementara, dituturkan bahwa sampai saat ini belum ditemukan adanya aktivitas Aparatur Sipil Negara di Daerah Istimewa Yogyakarta hingga tataran perangkat desa yang menunjukkan keberpihakan atau dukungan politik kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang ada.
Sebagai pelayan publik harus melayani semuanya tidak boleh berpihak, jika ditemukan pelanggaran maka dipastikan menerima konsekuensi hukumnya.
Di akhir dialog, disimpulkan bahwa esensi pemilu yaitu proses pembelajaran dalam rangka pendewasaan bangsa, dan momentum ujian bagi seluruh elemen bangsa berkaitan dengan seberapa jauh nilai-nilai demokrasi telah menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia.
Sehingga diharapkan peserta pemilu dapat melaksanakan kampanye secara produktif dengan mengedepankan kearifan lokal dan budaya tanpa melakukan politik uang, politisasi SARA, penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian.
Harapanya pelaksana kampanye dapat bekerja sama dengan aparat TNI dan Polri demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif, aman dan damai pada pelaksanaan Pemilu 2024 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Khususnya bisa mengendalikan massa pendukungnya masing-masing dan mendukung sepenuhnya tindakan tegas aparat penegak hukum, serta siap menerima apapun hasil Pemilu 2024 dengan lapang dada,” pungkasnya sambil melepaskan burung merpati putih sebagai simbol perdamaian. (Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Kapanewon Gamping/toeb)