: Poktan Karya Usaha asal Desa Rintik sukses panen bawang merah dengan teknologi digital farming
Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA, Selasa, 21 November 2023 | 12:25 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 49
Penajam, InfoPublik - Teknologi sederhana dalam budi daya bawang merah pada saat musim kemarau sukses dijalankan Kelompok Tani (Poktan) Karya Usaha yang ada di Desa Rintik, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur.
Menggunakan sistem irigasi digital farming yang diprakarsai oleh Bank Indonesia (BI) ini, petani di wilayah itu mampu panen bawang merah dengan hasil ubinan hingga 8,335 kg atau sertara 13 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa potensi hasil bawang merah yang dibudidayakan melalui teknologi itu berhasil dan tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan maupun pengelolaan hama penyakit selama proses tanam hingga panen.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Rozihan Asward kepada Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten PPU usai mengikuti panen raya bawang merah bersama Poktan Karya Usaha di desa ini, Selasa, (21/11/2023).
“Ini adalah salah satu upaya pemda melalui Dinas Pertanian PPU dalam penyediaan sumber benih bawang merah serta pengendalian inflasi yang ada di Kabupaten PPU,” kata Rozihan Asward.
Rozihan Asward berharap teknologi ini dapat berkembang dan bisa diadopsi oleh poktan lain di Kabupaten PPU sehingga memudahkan budi daya dalam rangka pengembangan khususnya komuditas bawang merah.
Karena menurutnya potensi pengembangan komoditas bawang merah di wilayah PPU khususnya Kecamatan Babulu juga masih sangat luas, sehingga teknologi ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan petani yang ada.
“Diharapkan teknologi ini dapat terus dikembangkan di PPU untuk meningkatkan produktivitas pertanian kita,” ucapnya.
Seperti diketahui, digital farming dimaksud merupakan integrasi teknologi digital ke dalam pengelolaan tanaman serta proses lain yang terkait dengan budi daya dan pengelolaan sumber daya pangan.
Integrasi ini mengedepan kan teknologi digital melalui smartphone dalam rangka mengoperasikan sistem pengkabutan pengairan yang bisa dikendalikan dari jarak jauh oleh pemilik lahan yang diintegrasikan dengan indikator PH ( keasaman tanah ) sehingga apabila PH tanah berada di bawah 5 maka secara otomatis sistem pengairan pengkabutan secara otomatis akan menyala sendiri.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) mempunyai peran strategis dalam memfasilitasi setiap proses budi daya tanaman oleh pelaku utama dan pelaku usaha yang tergabung di poktan di suatu wilayah desa tertentu. Khususnya yang dijadikan wilayah kerja binaan, sehingga di harapkan setiap desa/kelurahan dapat mempunyai komoditas unggulan yang spesifik.
“Balai penyuluhan pertanian Kecamatan Babulu melalui PPL di wilayah itu telah mencoba memfasilitasi teknologi sederhana tersebut dalam budi daya bawang merah pada saat musim kemarau pada Poktan Karya Usaha di desa Rintik dengan sistem irigasi digital farming,” beber Rozihan. (Humas6/Humprot/*DiskominfoPPU)