:
Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 16 November 2023 | 09:21 WIB - Redaktur: Tobari - 44
Sleman, InfoPublik - Dalam rangka penanganan tengkes (stunting), Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melakukan inovasi dengan meluncurkan Alat Ukur dan Timbang Penting untuk Penanganan Stunting Bersama Metrologi Sleman (Anting-Anting Emas).
Dengan inovasi tersebut, UPTD Pelayanan Metrologi Legal Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman melakukan pengecekan ketepatan pada timbangan dan alat ukur tinggi badan anak di posyandu tingkat dusun.
Menurut Kepala Disperindag Sleman, Mae Rusmi, langkah tersebut dilakukan karena alat ukur berat dan tinggi badan merupakan tolok ukur adanya stunting pada anak.
“Hal ini ditujukan agar mudahnya penanganan terhadap masalah stunting pada anak, yang harapanya akan menekan masalah stunting di Kabupaten Sleman,” ujar Mae Rusmi saat Peluncuran Inovasi Anting-Anting Emas di Kalurahan Pandowoharjo, Sleman, Selasa (14/11/2023).
Di depan 50 UTTP Posyandu se-Kalurahan Pandowoharjo, Mae menuturkan bahwa anak yang tergolong stunting ditolok ukur melalui tinggi dan berat badan. Dikarenakan perkembangan tubuh pada anak memiliki traffic yang signifikan, maka perlu alat ukur yang akurat. Maka dari itu, adanya alat ukur yang tidak akurat dapat menyebabkan kesalahan dalam mendeteksi stunting.
"Bayi stunting itu salah satu tolok ukurnya adalah tinggi dan berat badan, bayi itu ketika ditimbang itu kan nggak kaya kita, naik turunnya perkilo tapi ons, sehingga ketika timbangan ini tidak akurat, selisih misalnya selisih setengah kilo ini bisa saja bayi yang harusnya stunting tidak terdeteksi atau yang harusnya tidak stunting itu menjadi stunting karena tidak akuratnya alat ukur tinggi dan berat badan bayi," kata Mae Rusmi.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, yang juga merupakan Ketua TPPS Sleman berharap, dengan adanya tera ulang alat ukur berat dan tinggi badan ini akan lebih memudahkan melakukan pendataan yang akurat dan mendeteksi stunting di Kabupaten Sleman, yang mana hal tersebut akan mempermudah dalam penekanan jumlah stunting.
"Setelah diadakannya ukur ulang atau KIR, harapan kami nanti setiap alat ukur yang kita gunakan untuk mengukur balita di Posyandu akan valid ukurannya, sehingga ini akan mempengaruhi data dari progres kesehatan pada anak dan juga pasti data terkait dengan stunting yang ada di Kabupaten Sleman,” tuturnya. (Rep Andika/toeb)