Bupati Sumbawa Barat H. W. Musyafirin Dorong Hilirisasi Industri Peternakan Regional Pulau Sumbawa

:


Oleh MC KAB SUMBAWA BARAT, Rabu, 15 November 2023 | 09:00 WIB - Redaktur: Kusnadi - 90


Sumbawa Barat, InfoPublik — Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), H. W. Musyafirin mendorong hilirisasi industri khususnya sektor peternakan. Hal tersebut disampaikan Bupati saat mengisi seminar nasional tentang Potensi Peternakan yang digelar Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Seluruh Indonesia di Mataram, Senin (13/11/2023).

‘’Hilirisasi industri peternakan khususnya regional Pulau Sumbawa itu penting dan harus dipikirkan sejak sekarang. Pulau ini tak hanya memiliki kekayaan alam berupa pertambangan emas dan tembaga, potensi peternakannya juga tinggi,’’ paparnya.

Untuk merealisasikan rencana hilirisasi peternakan, Bupati mengakui dibutuhkan keberpihakan pemerintah melalui berbagai aturan, regulasi maupun kebijakan yang mengatur khusus tentang hal tersebut. Pemerintah Provinsi NTB juga diminta memikirkan cara menjadikan Pulau Sumbawa sebagai pusat hilirisasi industri peternakan.

‘’Harus ada regulasi yang menetapkan Pulau Sumbawa itu sebagai pusat hilirasi industri peternakan di NTB,’’ pintanya.

Pulau Sumbawa termasuk daerah dengan populasi sapi cukup besar di Indonesia. Sapi dari pulau ini menjadi salah satu sumber dan penopang kebutuhan nasional. Tak heran, ratusan ribu ekor ternak asal Pulau Sumbawa dikirim untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. Hanya saja, produk yang dihasilkan masih dalam bentuk mentah.

‘’Kenapa tidak diolah dulu, kita bangun pabrik pengolahan besar di Pulau Sumbawa,’’ kata Bupati yang juga ketua Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Peternakan Universitas Mataram ini.

Hilirisasi industri peternakan memberikan nilai tambah cukup tinggi. Hilirisasi akan mendorong lahirnya industri turunan lain.

‘’Bukan hanya pengolahan daging, ke depan bisa menjadi industri pengolahan kulit, pengolahan tulang dan berbagai industri lain. Kita ini punya potensi besar,’’ urainya.

Soal potensi lokal khususnya regional Pulau Sumbawa, H. Firin menegaskan daerah-daerah di pulau ini mempunyai potensi cukup besar. Kabupaten Sumbawa Barat misalnya, potensi peternakan sapi di wilayah dengan jumlah penduduk sekitar 150.950 jiwa itu mencapai 83.493 ekor.

‘’Produksi daging sapi kita di atas 2.559 ton pertahun. Konsumsi atau kebutuhan daging sapi di Sumbawa Barat hanya 965 ton. Kita surplus 1.594 ton atau 62,29 persen,’’ urainya.

Surplus ini menjadi modal besar digunakan untuk pemenuhan kebutuhan luar KSB maupun NTB. Namun yang perlu ditegaskan produk yang dihasilkan tak boleh lagi dalam bentuk mentah.

‘’Produk kita harus dalam bentuk barang jadi,’’ tegasnya.

Diingatkannya, industrialisasi peternakan akan menjadi jawaban sekaligus solusi untuk menjawab pengembangan peternakan di daerah, termasuk mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

‘’Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam pengembangan peternakan di daerah termasuk di Sumbawa Barat hanya industrialisasi tadi,’’ tandasnya.

Di sisi lain, Bupati juga memaparkan berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Sumbawa Barat mengembangkan sektor peternakan untuk mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Di antaranya kawasan pengembangan peternakan untuk mendukung pengembangan pakan hijau ternak melalui pengembangan Hijauan Pakan Ternak (HPT) sebagai sumber pakan ternak di KSB. Pengembangan pakan lamtoro dan Indigofera seluas 120 haktare. Sumber Daya Peternak untuk meningkatkan pengembangan tehnologi peternakan seperti penggemukan, inseminasi dan teknologi pakan. Program ini menjadikan peternakan di Sumbawa Barat bukan lagi sebagai usaha sampingan tapi menjadi usaha pokok yang menjadi dasar pendapatan utama masyarakat.

‘’Kita juga meningkatkan jumlah Rumah Tangga Peternak (RTP) cukup signifikan. Tahun 2017 RTP di KSB mencapai 21.465 dan di tahun 2023 menjadi 25.348. Penambahannya didominiasi peternak milenial,’’ paparnya.

Di Sumbawa Barat, ada tiga strategi pengembangan peternakan. Pertama, peningkatan program yang berpihak pada peternak melalui Program Bariri Ternak. Kedua, peningkatan bantuan fasilitas peternakan dan terakhir peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) peternak melalui pelatihan bagi pembudidayaan ternak.

‘’Untuk percepatan pencapaian nilai tambah sektor peternakan, dibutuhkan kerja-kerja kolaboratif kabupaten/kota regional Pulau Sumbawa sebagai lumbung ternak NTB,’’ tutupnya. (MC Sumbawa Barat)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Rabu, 13 November 2024 | 13:11 WIB
SD Negeri 1 Tawahan Balangan Terima Bantuan Program Literasi dari PT SIS
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Rabu, 13 November 2024 | 13:12 WIB
Siswa SMA Negeri 2 Juai Pelajari Dunia Pertambangan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 13 November 2024 | 05:55 WIB
Penataan Struktur Kabinet Merah Putih untuk Percepat Pelayanan Publik
  • Oleh MC KOTA BATAM
  • Senin, 11 November 2024 | 13:15 WIB
Muhammadiyah Berperan Penting dalam Pembangunan SDM Kota Batam
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 8 November 2024 | 11:14 WIB
Kemenperin Luncurkan Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton Menuju Swasembada 203
  • Oleh MC KAB ACEH JAYA
  • Kamis, 7 November 2024 | 18:42 WIB
Penertiban Ternak di Aceh Jaya: Satpol PP Fokus Cegah Kecelakaan Lalu Lintas
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Kamis, 7 November 2024 | 07:21 WIB
PT ASDP Indonesia Ferry Raih Dua Penghargaan Stellar Workplace Award 2024