- Oleh MC KOTA PEKANBARU
- Selasa, 19 November 2024 | 21:28 WIB
:
Oleh MC KOTA PEKANBARU, Jumat, 10 November 2023 | 13:32 WIB - Redaktur: Tobari - 59
Pekanbaru, InfoPublik - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru siap mengucurkan Biaya Tak Terduga (BTT) untuk mensubsidi biaya angkut cabai dari daerah penghasil di provinsi lain. Namun, pemko harus memastikan cabai dari penghasil itu hanya untuk Pekanbaru.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, BTT bisa digunakan untuk kegiatan yang mendesak. Salah satu penggunaan BTT itu untuk penanganan inflasi.
"Inflasi Pekanbaru masih 1,56 persen (untuk bulan Oktober). Inflasi ini belum terlalu tinggi," ujarnya, Kamis (9/11/2023).
Karena, inflasi normal itu antara 2 hingga 4 persen. Saat ini, penyumbang inflasi tertinggi adalah beras.
Inflasi beras 0,06 persen. Sedangkan inflasi akibat kenaikan harga cabai sebesar 0,02 persen.
"Kalau dipastikan cabai yang datang dari luar dijual di Pekanbaru, maka kami bisa memberikan subsidi biaya angkut dari daerah penghasil. Tapi jika cabai itu disebar ke seluruh Riau, kami mohon Pemprov Riau menganggarkan BTT bagi subsidi biaya angkut," ucap Indra Pomi.
Harga cabai merah Bukittinggi nyaris menyentuh angka Rp70.000 per Kg pada 8 November 2023. Pemko Pekanbaru segera mencari cabai merah dari daerah lain yang lebih murah dengan memberikan subsidi angkutan.
Berdasarkan data bahan pokok di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) per 8 November, harga cabai merah Bukittinggi Rp67.571 per Kg. Harga cabai rawit Bukittinggi Rp71.714 per Kg.
"Kami telah menyiapkan dana di BTT untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga cabai. Hal ini guna mengantisipasi pembelian cabai di Sumatera Barat," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Rabu (8/11/2023).
Sehingga, pemko bisa mencari sumber cabai di daerah lain yang lebih murah. Jadi, pemko membantu biaya transportasi angkutannya melalui APBD. (Kominfo11Pku/RD5/toeb)