:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 10 November 2023 | 09:28 WIB - Redaktur: Tobari - 31
Sleman, InfoPublik – Komisioner Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Depok Sleman Muhammad Muamar Zaenuddin Ekhsan berharap Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTK) Depok Sleman membantu menurunkan tensi politik pada Pemilihan Umum 14 Februari 2024 mendatang.
Bagi Muamar, Kepala Sekolah TK yang bergabung dalam IGTK Depok ini bisa berperan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat di lingkungannya masing-masing.
"Kami tentu berharap bapak dan ibu semua, membantu kami menentramkan masyarakat, terlebih dalam upaya penurunan tensi dan memberikan pemahaman ke masyarakat terkait hal yang harus dihindari dalam Pemilu 2024 mendatang, misalnya soal politik uang, politisasi SARA, penyebaran berita hoax, dan lain sebagainya," ujarnya saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bersama IGTK Depok, Kamis (9/11/2023).
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat itu juga berharap, IGTK Depok turut andil dalam menciptakan suasana pesta demokrasi mendatang penuh riang gembira dan meneduhkan.
"Mari kita ciptakan iklim demokrasi yang sejuk melalui Pemilu, tidak mudah terprovokasi dan saling menjelekkan satu dan lainnya," ujar alumnus Universitas AMIKOM Yogyakarta itu.
Dalam sosialisasi yang diselenggarakan di SD Negeri Ngringin Condongcatur itu, Muamar juga menjelaskan catatan evaluasi pemilu sebelumnya, khususnya di wilayah Depok Sleman, diantaranya penyediaan data pemilih (DPT) tidak akurat, politik uang, netralitas ASN, TNI, dan Polri.
Catatan lainnya, lanjut Muamar, netralitas kepala desa, perangkat desa dan penggunaan hak pilih orang lain, kampanye di tempat ibadah, dan tempat pendidikan.
"Catatan selanjutnya yakni maraknya hoaks dan politisasi SARA, surat suara kurang, membludaknya pengguna formulir A.5 KPU, kampanye di luar jadwal, dan persoalan keamanan dan ketertiban umum," jelasnya.
Muamar menyebutkan bahwa wilayah Depok Sleman menempati TPS terbanyak se-Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga membutuhkan perhatian lebih untuk meminimalisir dugaan pelanggaran pemilu yang ada.
“Peran ibu bapak guru TK tentu kita butuhkan, untuk membantu kami dalam pengawasan agar Pemilu nanti berjalan dengan baik dan sesuai tahapan yang telah ditentukan,” pungkasnya. (Athiful/KIM Depok/toeb)