:
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 30 Oktober 2023 | 12:32 WIB - Redaktur: Tobari - 43
Sleman, InfoPublik - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo resmi menutup gelaran Lembayungfest#01' Ajang Gelar Budaya dan Potensi UMKM Kalurahan Lumbungrejo Kapanewon Tempel, Minggu (29/10/2023) di Komplek Lapangan Lumbungrejo, Tempel
Kegiatan tersebut sudah terselenggara sejak tanggal 27 Oktober 2023 oleh Karang Taruna Kalurahan Lumbungrejo bekerjasama dengan pemerintah kalurahan serta stakeholder yang lain yang ada di Kalurahan Lumbungrejo.
Lumbungfest menampilkan berbagai macam jenis kesenian tradisional, seperti kubrosiswo, Jathilan, karawitan dan budaya religi semisal Hadroh, serta dibukanya sekitar 15 stand UMKM yang menyajikan berbagai macam produk rumahan asli Lumbungrejo.
Pada acara penutupan, ditampilkan kesenian tradisional Kalurahan Lumbungrejo yakni, seni jathilan dan tari rampak buto yang tergabung dalam "Eko Krido Busono" dari padukuhan Kromodangsan yang merupakan penampil terakhir di panggung gelar budaya dan potensi UMKM kali ini.
Bersamaan dengan itu diselenggarakan acara Pawai Budaya berkeliling sepanjang wilayah Lumbungrejo sekaligus dalam rangka memperingati Merti Kalurahan, dengan masing masing padukuhan se Kalurahan Lumbungrejo sebanyak 10 Padukuhan untuk menampilkan gunungan sebagai wujud syukur.
Acara penutupan gelaran ini , juga dihadiri Panewu Tempel, Agung Dwi Maryoto, beserta seluruh jajaran Forkompimcam Kapanewon Tempel, Lurah Lumbungrejo beserta seluruh Pamong Kalurahannya
Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengapresiasi pihak penyelenggara yang telah mengangkat tema kesenian dan kebudayaan tradisional khususnya di Kalurahan Lumbungrejo dan umumnya Kabupaten Sleman.
Ia berharap gelaran ini dapat menjadi sarana pelestarian dan pengembangan budaya di Kalurahan Lumbungrejo, sekaligus bisa merajut persatuan dan kesatuan melalui apresiasi karya budaya tradisional yang adiluhung.
“Melalui LembayungFest#01 ini saya mengajak seluruh masyarakat untuk mengapresiasi dan menghargai ragam seni budaya warisan leluhur yang harus terus kita lestarikan, dan semoga di tahun-tahun yang akan datang lembayungfest yang pertama ini dapat dilanjutkan lagi yang lebih baik lebih semarak,” ujar Kustini.
Lebih lanjut Kustini menjelaskan bahwa, tantangan dalam upaya pelestarian kebudayaan khususnya budaya tradisional tersebut semakin berat karena berkembangnya zaman serta adanya arus globalisasi pada masa sekarang ini.
Perkembangan zaman serta adanya arus globalisasi ini mengakibatkan banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dalam pola kehidupan masyarakat, yang juga berpengaruh pada kebudayaan masyarakat itu sendiri.
“Upaya untuk mengembangkan dan melestarikan keberlangsungan nilai luhur dan budaya lokal daerah senantiasa terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan potensi nilai luhur yang dimiliki oleh Kabupaten Sleman,” imbuhnya.
Senada dengan hal tersebut, Misbah Al Hakim, Lurah Lumbungrejo mengatakan, pihaknya melalui kegiatan tersebut untuk kembali menampilkan seni dan budaya tradisional yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.
“Harapannya jathilan bisa lebih banyak diminati oleh kaum muda, terutama oleh masyarakat di wilayah Lumbungrejo,” tuturnya. (SBD/KIM Tempel/toeb)