Reksa Desa, Peningkatan Kewaspadaan Dini Menjelang PEMILU Serentak Tahun 2024

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Selasa, 24 Oktober 2023 | 15:17 WIB - Redaktur: Tobari - 38


Sleman, InfoPublik - Bertempat di Rumah Makan 'JOGLO JAMAL KM17' Jalan Magelang km 17 Kemiri Margorejo Kapanewon Tempel, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sleman mengadakan osialisasi terhadap Relawan Reksa Desa Kapanewon Tempel dengan mengangkat tema "Peningkatan Kewaspadaan Dini Menjelang Pemilu Serentak Tahun 2024" pada Selasa (24/10/2023)

Hadir dalam kesempatan ini Kepala Jawatan Keamanan, Kepala Kesbangpol Sleman, Ketua FKDM Sleman, PasiIntel kodim 0732/SLM serta seluruh anggota Reksa Desa di Kalurahan Lumbungrejo dan Pondokrejo.

Supardi menyebutkan bahwa kondisi masyarakat Sleman khususnya Tempel sangat heterogen dengan berbagai dinamikanya. Selain itu, dalam waktu dekat ini akan ada gelaran besar, yakni pemilihan umum (Pemilu ) serentak 2024

"Perubahan politik, ekonomi maupun sosial budaya berpotensi menimbulkan konflik sosial. Guna meminimalisasi potensi gesekan antarwarga itu Kesbangpol Sleman membentuk "Gerakan Desa Deteksi Cegah Dini Menuju Desa Aman (Reksa Desa)," ungkapnya.

Dalam materinya, Kepala Kesbangpol Sleman, Hery Sutopo, mengatakan bahwa dengan menggunakan sistem Deteksi Dini dan cegah dini, ditambah adanya jejaring Reksa Desa, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Babinsa, dan Bhabinkamtibas diharapkan dapat menyampaikan informasi kejadian di wilayahnya masing-masing.

Sehingga jika diperlukan respons cepat dan pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan dapat dilakukan dapat dengan cepat dan tepat.

Selanjutnya Hery juga menyampaikan bahwa Reksa Desa memiliki tugas strategis, yakni untuk memelihara kondisi damai masyarakat. Diharapkan Reksa Desa dapat merespons secara cepat dalam menyelesaikan secara damai permasalahan yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.

”Juga bertugas  melakukan komunikasi dan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya  dalam meredam potensi konflik,” kata Hery.

Sementara itu, Saridjan, Ketua FKDM Kabupaten Sleman menyebutkan Sosialisasi Reksa Desa ini juga akan menjadi salah satu instrument dalam mendeteksi dan mencegah timbulnya konflik.

Saridjan mengingatkan dalam pencegahan konflik selayaknya dilakukan secara terpadu, antara pemerintah daerah, aparat keamanan dan elemen masyarakat luas, naik secara kelembagaan maupun individual. Sehingga dapat terwujud sinergi yang baik demi efektifitas upaya pencegahan konflik.

”Diharapkan juga  menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur di masyarakat dan mengoptimalkan pranata sosial,” katanya.

Dia berharap agar setiap peristiwa yang terjadi dapat langsung diketahui oleh para pemangku kepentingan sekaligus para pemangku kewenangan. Sehingga pemangku kewenangan dapat mengambil kebijakan yang cepat, tepat dan akurat.

Pemateri selanjutnya, dari Danramil Ngaglik yang merangkap juga sebagai Pasi Intel Kodim 0732/SLM, Kapten Siswanto juga memberi dan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapanewon Tempel untuk tidak mudah terpancing isu maupun fitnah yang sengaja disebar untuk memancing kericuhan dan mengganggu ketertiban.

“Pilihan boleh beda. Namun kita harus menjaga persatuan dan kesatuan serta keamanan wilayah,” tambahnya.

Kepala Sub Koordinator Kelompok Substansi Kewaspadaan Nasional Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sleman Budi Arto, mengatakan pembentukan Reksa Desa disebutnya  dibutuhkan partisipasi masyarakat. Baik secara kelembagaan maupun individu guna terciptanya kondisi masyarakat yang kondusif.

Sebagai awal percontohan dipersiapkan Desa Lumbungrejo dan Pondokrejo, Tempel sebagai Rintisan Desa Reksa Desa. Yaitu di daerah yang berada di perbatasan. “Ke depan daerah-daerah lain akan dibentuk juga,” katanya. (SBD/KIM Tempel/toeb)