- Oleh MC PROV RIAU
- Selasa, 26 November 2024 | 00:32 WIB
:
Oleh MC KOTA PEKANBARU, Jumat, 20 Oktober 2023 | 15:22 WIB - Redaktur: Tobari - 144
Pekanbaru, InfoPublik- Kota Pekanbaru menjadi satu kota percontohan yang masuk dalam rencana pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Pekanbaru. Penyediaan BRT ini di bawah proyek Sustainable Urban Transport Programme Indonesia (SUTRI NAMA) dan Indonesian Bus Rapid Transit Corridor Development Project (INDOBUS).
Program pengembangan BRT ini masuk dalam rencana strategis Dirjen Perhubungan Darat tahun 2020 hingga 2024. The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) sebagai mitra pelaksana sudah menuntaskan pembuatan Feasibility Study ATAU FS dalam pengembangan BRT di Kota Pekanbaru.
Pembangunan proyek ini menelan anggaran sebesar Rp 850 miliar. Country Director GIZ, Hansen Martin menyerahkan langsung FS tersebut kepada Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun dalam pertemuan di Pangeran Hotel, Kamis (19/10/2023).
"Kota Pekanbaru menjadi satu dari enam kota percontohan dalam pengembangan BRT," jelasnya usai kegiatan.
Dirinya menyebut bahwa tahap awal BRT ini menghubungkan Jalan Jendral Sudirman hingga Jalan HR Soebrantas. Ia menilai desain koridor BRT ini bagus dan diharapkan jadi satu solusi mengurangi kemacetan kota.
"Kita tentu juga ingin mengurangi polusi udara, agar masyarakat cendrung naik transportasi massal," ujarnya.
Pembiayaan untuk pengembangan BRT ini cukup besar. Ia akan sampaikan hal ini ke Pemerintah Provinsi Riau hingga kementrian terkait. "Agar program ini bisa terlaksana, tapi ini baru rencana. Ini baru rencana, kalau sangat dibutuhkan, tentu kita tidak akan gunakan APBD," paparnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Yuliarso menjelaskan bahwa nota kesepahaman terkait pengembangan BRT sudah berlangsung pada tahun 2019 silam. Ada sejumlah upaya sudah dilakukan di antaranya dengan perbaikan transportasi massal di Kota Pekanbaru.
Dirinya menyebut bahwa kota ini sudah memiliki Trans Metro Pekanbaru sejak tahun 2009 silam. Mereka terus melakukan perbaikan untuk persiapan penggunaan BRT nantinya.
Kota Pekanbaru juga sudah memiliki rencana induk jaringan transportasi jalan sejak tahun 2022. Ia berharap Pekanbaru bisa memiliki transportasi massal sebagai ibukota provinsi. (Kominfo7Pku/RD2/toeb)