: Bupati Merauke Romanus Mbaraka saat membuka Festival Kali Maro Pantai Arafura ditandai dengan menerima perahu dari masyarakat Adat -Foto:Mc.Merauke Yeinan kepada Marind di Kali Maro, Minggu (1/10).
Oleh MC KAB MERAUKE, Rabu, 4 Oktober 2023 | 09:28 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 83
Merauke, InfoPublik - Bupati Merauke Romanus Mbaraka membuka Festival Kali Maro Pantai Arafura di Kampung Urum, Distrik Semangga, Merauke, Minggu (1/10/2023). Festival yang digagas Pastor Paroki Wendu, Keuskupan Agung Merauke Andreas Panumbi, Pr, sekaligus sebagai ketua panitia merupakan Festival perdana yang akan berlangsung sampai 5 Oktober 2023.
Pastor Andreas Panumbi, Pr menjelaslan tujuan dari pelaksanaan Festival ini pertama untuk merajut keberasamaan, bersatu dalam ikatan damai. "Selatan Papua, Merauke adalah istana damai. Inilah yang akan kita rajut dalam festival iniini. Dan untuk mencapai hal tersebut adalah mengangkat harkat dan martabat orang Marind Marind.
Inilah yang pertama kita harus angkat. Untuk orang Marind dan Yainan harkat dan martabat lah pertama-tama kita angkat supaya tercipta ikatan,"tandasnya. Tujuan kedua, lanjut dia adalah pesta rakyat dan pesta masyarakat dalam mengangkat kembali histori asal mula nama Kota Merauke, dari nama Sungai Marohka Ehe atau Kali Maro.juga lintasan sejarah masyarakat dari peramu menuju peradaban baru.
"Kita mau merayakan pesta itu setiap tahun dan kita mulai buka tahun ini," jelasnya. Festival ini, tambah dia, juga sebagai pesta iman. Karena para misionaris Hati Kudus Yesus, dulu saat daerah tersebut masih hutan, merekalah yang pertama kalinya datang membuka peradaban baru itu menjadi Kota Merauke saat ini disebut Tanah Hati Kudus Yesus, dimana Yesus sudah masuk ke dalam hati setiap orang Marind dan Yeinan.
Uskup Agung Merauke diwakili Sekretaris Uskup, Pastor John Kandam, Pr, mengungkapkan bahwa Gereja Katolik, sebagai gereja universal selalu menghormati dan menghargai budaya setempat. Karena bagi gereja, budaya adalah jati diri yang terus menerus diterapkan dari generasi ke generasi.
"Oleh karena itu, Festival yang dilaksanakan ini, gereja Katolik secara penuh mendukung kearifan lokal yang tentunya menjunjung tinggi nilai-nilai kesakralan. Yang harus kita pahami bahwa gereja Katolik Keuskupan Agung Merauke hadir untuk melindungi, memagari dan merawat serta melestarikan budaya setempat khususnya Suku Marind dan semua Suku yang mendiami tanah datar ini, " jelasnya.
Pj. Gubernur Papua Selatan diwakili Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan Drs. Agustinus Joko Guritno, M. Si mengatakan pada prinsipnya, Pemprov Papua Selatan sangat mendukung kegiatan ini dalam rangka mengangkat kembali dan melestarikan nilai-nilai budaya Papua khususnya Marind dan Yeinan ditempat tersebut.
Karena itu, kepada penyelenggara, Joko meminta untuk memasukkan permohonan untuk dapat dibantu Pemprov Papua Selatan sesuai peraturan dan kemampuan anggaran. Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka menjelaskan seminar telah dilaksanakan dan menggali dan coba lakukan apa yang bisa dilakukan dengan baik sehingga inti dari dari festival ini betul-betul ada esensinya dari kegiatan yang bisa dilaksanakan untuk menjadi tahunan.(McMrk/02/Ngr/Eyv)