Teknologi Modifikasi Cuaca di Papua Selatan Belum Disarankan

: Peta potensi pertumbuhan awan, kalau di lihat wilayah Merauke peluang >70% dari tanggal 25-28 September sangat rendah (Ket. BMKG Mopah) -Foto:Pemkab.Merauke


Oleh MC KAB MERAUKE, Selasa, 26 September 2023 | 06:06 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 30


Merauke, InfoPublik - Tekhnologi Modifikasi Cuaca (TMC) umumnya untuk meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat (rain enhancement) atau dapat juga digunakan untuk kondisi sebaliknya (rain reduction).

TMC ini biasanya dilakukan kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi Klimatologi, Geofisika (BMKG) dan Badan Pengendaliana Bencana Daerah (BPBD). Namun, untuk di wilayah Papua Selatan belum disarankan oleh BMKG setempat.

BMKG sebagai tim yang mendukung untuk melihat wilayah mana saja yang masih berpotensi terjadi hujan. Di musim kemarau seperti sekarang ini, BMKG tidak menyarankan untuk melakukan TMC atau awan buatan untuk mengumpan turunnya hujan.

"TMC dilakukan seblum terjadinya awal musim kemarau di saat masih ada potensi pertumbuhan awan hujan, karena kalau dilakukan saat musim kemarau maka peluang untuk potensi hujan sangat kecil karena bibit awan tidak terbentuk,"kata Kepala Stasiun Klimatologi Merauke, Marsildus E. Keytimu, Senin (25/9/2023) di Merauke.

BMKG Mopah Merauke sudah merilis prakiraan awal musim hujan akan terjadi di November dasarian 1.

"Kita masih ada persiapan satu bulan untuk memasuki awal musim hujan. Kalau mau dibilang membuat TMC di persiapan satu bulan ini akan sangat sulit karena masih dalam posisi musim kemarau. Jadi TMC itu tidak bisa dilakukan pada saat musim kemarau dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit,"tambahnya.(McMrk/Get/Ngr/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya