- Oleh MC KOTA PADANG
- Rabu, 20 November 2024 | 16:50 WIB
: Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Toba,Salomo Simanjuntak - Foto Mc Toba
Oleh MC KAB TOBA, Sabtu, 23 September 2023 | 21:43 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 159
Toba, InfoPublik- Pemerintah Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara melalui Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian memberikan pembinaan dan pelatihan kepada petenun gedogan setempat.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Toba, Salomo Simanjuntak mengatakan pihaknya melakukan pembinaan petenun gedogan dari bidang Industri Kecil Menengah (IKM).
"Selama ini petenun gedogan melakukan tenun khusus untuk keperluan adat, sekarang kita mengajak untuk membuat fashion dalam bentuk sarung dan selendang dan bisa juga menjadi bahan bakal baju yang bercorak etnis Batak," kata Salomo di ruang kerjanya, Jumat (22/9/2023).
Hal ini sudah dibina dan dilakukan di beberapa tempat seperti di Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Desa Sigaol Barat dan Sigaol Timur di Kecamatan Uluan, dan Desa Pintubatu, Kecamatan Silaen.Sedangkan di Kecamatan Sigumpar mereka memproduksi tenunan jenis tumtuman.
"Selain melakukan tenun ulos adat, maka diharapkan mereka akan mengalami peningkatan pendapatan. Karena nilai dari tumtuman ataupun songket Toba yang lain itu berada di atas nilai tenun ulos adat," kata Salomo menambahkan.
Menurut Salomo, Itu suatu cara agar dapat membantu para petenun dalam meningkatkan pendapatan menjadikan tenun bukan menjadi mata pencaharian sampingan tetapi menjadi mata pencaharian utama.
Selain melakukan pembinaan, Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian juga melakukan pemberian bantuan benang dan melakukan pelatihan agar pengetahuan mereka bertambah tentang motif-motif yang baru.
"Tidak hanya kita aja yang melakukan pembinaan termasuk juga dari Kementerian Parekraf, termasuk juga dari IT Del dan beberapa penggiat tenun ulos yang memberikan corak-corak baru untuk ditenun petenun kita," katanya.
Ia mengakui telah melakukan pembinaa kepada sekitar 600-an petenun yang berada di beberapa kecamatan yaitu Uluan, Balige,Silaen, Tampahan,dan Laguboti.
"Ada tiga desa di Kecamatan Uluan, petenun mendapat orderan 400 unit perbulan dengan pewarna sintetik. sedangkan pewarna alami 20 perbulan, di Desa Meat, Kecamatan Tampahan 80 unit perbulan dengan pewarna sintetik dan 60 unit dengan pewarna alami," katanya.
Dari hasil pelatihan oleh pihaknya,khususnya dalam pewarna alami saat ini sudah memiliki pelanggan.
"Dimana kita langsung hubungkan dengan pelanggan yang di Meat adalah ibu Rita Simanjuntak, Dari Sigaol Barat, Ibu Else dan dimana sudah dibawa Kementerian Parekraf saat G-20 di Bali," pungkasnya. (MC Toba hs/rik).