:
Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 6 September 2023 | 10:06 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 60
Banda Aceh, InfoPublik - Jumlah peneliti Universitas Syiah Kuala yang berhasil menerima dana riset Kedaireka untuk tahun 2023 meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak delapan peneliti yang berhasil meraih hibah riset dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) tersebut.
Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya, yaitu dari 4 judul ditambah 1 judul riset dari jalur vokasi. Jumlah nilai total kontrak pada 2023 ini mencapai Rp. 6,9 milyar. Dengan rincian, 41 % dari Matching Fund Kedaireka, 54% dari mitra dan 5% dari USK.
Adapun delapan peneliti tersebut adalah Dr. Muhammad Daud, SP.,M.SI dengan judul riset, Produksi Dan Pengembangan Pakan Unggulan Dan Feed Additive Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Pengembangan Ternak Unggas Dan Penerapan Pembelajaran Teaching Factory .
Lalu Dr. T. Saiful Bahri, S.P., M.P dengan judul riset, Kebijakan Tata Kelola Cadangan Pangan Aceh, Prof. Dr. Ir. Rina Sriwati, M.Si dengan judul riset Teknologi Kompos Trichoderma Dan Biochar Pada Bawang Merah Dalam Meningkatkan Produksi Dan Mengurangi Emisi Karbon Di Sentra Produksi Bawang.
Lalu Dr.Ir.Dahlan,S.Hut.,M.Si, IPU dengan judul riset, Penyelamatan Hutan Pinus Dataran Tinggi Gayo Terhadap Deforestasi Melalui Peningkaetan Manfaat Ekonomis Getah Pinus Bagi Masyarakat Sekitar Hutan. Selanjutnya, Irwandi, S.Si., M.Si., Ph.D dengan judul riset Hilirisasi Dan Komersialisasi Produk Alat Praktikum Pembelajaran Stem Berbasis Imagy.
Lalu Dr. Nur Fadli, S. Pi., M. Sc dengan judul riset, Rehabilitasi Dan Monitoring Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Pusong, Kabupaten Aceh Barat Daya Menggunakan Ai Untuk Kemajuan Ekowisata Bahari.
Dr. Ir. Kahlil, S.T., M.Eng dengan judul riset, Deteksi Even Anomali Berbasis Kecerdasan Artifisial Pada Sistem Pengawasan Terintegrasi dan Kota Pintar atau Smart City, dan Haekal Azief Haridhi, S.Kel., M.Sc., Ph.D dengan judul riset Pemanfaatan Limbah Perikanan Untuk Bahan Baku Pembuatan Produk Kosmetika Antiaging Sebagai Upaya Penanganan Limbah Perikanan dari PT. Yakin Pasifik Tuna.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin., S.Si., M.Tech mengatakan, skema pendanaan riset Kedaireka adalah salah satu program unggulan Kemendikbudristek yang mensyaratkan adanya kemitraan dengan industri atau masyarakat.
Program ini menyasar penelitian dengan tingkat kesiapan teknologi dan implementasi yang tinggi.
“Artinya pengusul penelitian diharapkan telah memiliki rekam jejak yang baik, dan siap mewujudkan hasil riset dalam bentuk purwarupa (prototype) atau implementasi langsung pada industri dan masyarakat,” ucapnya, Selasa (5/9/2023).
Menurut Taufik, peningkatan jumlah peneliti ini adalah hasil trobosan yang USK lakukan pada tahun ini. Di mana USK menunjuk unit khusus di bawah LPPM yaitu Pusat Pengembangan dan Hilirisasi Inovasi (PPHI), yang dikoordinasi Prof. Dr. Ing. Sri Haryani, S. TP, M.Sc dan Dr.. Sylvia Agustina, S.T., MUP.
“Lembaga ini ditugaskan untuk berkoordinasi dengan pelaksana Kedaireka nasional, serta mengelola kegiatan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan peneliti mulai dari penyusunan proposal sampai pengawasan pelaksanaan skema Kedaireka di USK,” terangnya.
Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Menurut Rektor, status PTN BH telah mendorong USK melakukan transisi manajemen . Pada tahun 2024 USK akan menerapkan sistem optimal yang sesuai dengan dinamika PTN BH.
“Tentunya ini akan menjadi angin segar bagi ekosistem inovasi dan akselerasi penerapan hasil penelitian USK kepada masyarakat,” ucapnya. (MC 07)