Kapolres Temanggung Ingatkan Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan

:


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Kamis, 24 Agustus 2023 | 11:48 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 35


Temanggung, InfoPublik - Kapolres Temanggung AKBP Ari Sudrajat mengatakan, saat ini berada pada musim kemarau yang diprediksi akan lebih panjang dibanding tahun sebelumnya, hal ini berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Potensi kebakaran hutan dan lahan ada di Temanggung," kata AKBP Ari Sudrajat, Kamis (24/8/2023).

Mantan Kapolres Kepulauan Seribu itu mengatakan ditemui usai apel gelar pasukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di Polres Temanggung.

Kapolres mengatakan, bencana kebakaran hutan dan lahan tidak diharapkan terjadi, namun harus tetap siap siaga dan selalu waspada apabila sewaktu-waktu terjadi sudah siap dalam penanganan.

Dikatakan, penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan, bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI, Polri, BPBD, SAR, maupun instansi terkait semata.

Namun, semua pihak harus menyadari tanggap bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab bersama.

Ditambahkan oleh Kapolres, pelaksanaan apel bertujuan untuk mengecek kesiapan guna mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing, sehingga dapat mensinergikan, serta saling mengisi kekurangan, untuk menjadi kekuatan yang solid guna tugas kemanusiaan tanggap bencana.

Apabila perencanaan dan penanganan bencana telah tersusun dengan baik, maka tindakan operasional pada saat terjadi bencana dapat dilaksanakan dengan segera dan dapat tertangani dengan baik.

Apel juga diharapkan tidak hanya seremonial belaka, tetapi benar-benar harus dijadikan momen untuk meningkatkan sinergitas dalam tugas-tugas kemanusiaan guna penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.

Kapolres menyampaikan beberapa poin penting, yaitu memprioritaskan pencegahan melalui hotspot dan gencar melakukan patroli, serta edukasi kepada masyarakat dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kepala desa dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Ia mengatakan, pentingnya memberikan edukasi yang terus-menerus kepada masyarakat, terutama di masyarakat yang kecenderungan ada peningkatan hotspot.

Selain itu, diharapkan semua pihak mencari solusi untuk menangani dengan mengajak tokoh agama, pemuda, tokoh masyarakat untuk ikut menjelaskan kepada masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan bagi kesehatan, juga dampak ekonomi yang tidak kecil.

Kapolres juga mengingatkan, bila ada titik api sekecil apapun untuk tidak dibiarkan, sebab bisa membesar.

"Diperlukan penegakan hukum, bila ada yang dengan sengaja melakukan pembakaran, baik untuk kepentingan pribadi, maupun kelompok," tegasnya.

Ia berharap, pada tahun ini tidak ada kebakaran hutan dan lahan di wilayah Temanggung.

Komponen masyarakat dan instansi terkait untuk meningkatkan kepekaan, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam pelaksanaan tugas, serta pahami tugas pokok dan peran masing-masing.

Kemudian memprioritaskan upaya pencegahan, karena melalui pemberian sosialisasi dan edukasi secara terus-menerus kepada masyarakat dengan pemberdayaan Bhabinkamtibmas, Babinsa dan kepala desa, serta pelibatan masyarakat, dan para tokoh masyarakat.

"Bangun posko terpadu, serta laksanakan manajemen lapangan yang saling bersinergi dan terorganisir dengan baik, serta tidak bekerja sendiri-sendiri," imbuhnya.

Penanganan karhutla harus dilakukan secara bersama-sama, sehingga dapat dengan cepat mencegah timbulnya titik api yang baru.

"Manfaatkan teknologi untuk melakukan pemetaan dan monitoring di area rawan terjadinya karhutla," imbuhnya.

Administratif KPH Kedu Utara Damanhuri mengatakan, wilayah Kabupaten Temanggung yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Gunung Sumbing dan Sindoro."Pihak kami telah melakukan pemetaan lahan," tandasnya. (MC.TMG/aiz;chy;ekp/eyv)