:
Oleh MC KABUPATEN TUBAN, Minggu, 20 Agustus 2023 | 15:40 WIB - Redaktur: Juli - 1K
Tuban, InfoPublik - Pemerintah Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban bersama PT Rojo Koyo Mandiri (RKM) menggelar Festival Blewah Banaran di area persawahan desa setempat, Minggu (20/8/2023).
Kegiatan yang dirangkai dengan jalan sehat bersama warga, lomba blewah terbesar dan termanis, olahan khas blewah dan beberapa stan warga hasil panen raya blewah itu diserbu oleh masyarakat sekitar.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky didampingi Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Tuban, Kadis Kopumdag Tuban, Forkopimcam Merakurak, beberapa camat sekitar dan para Kades di kecamatan setempat, serta manajemen PT RKM.
Bupati di depan awak media menyampaikan, hari ini merupakan panen raya blewah dan festival blewah di Desa Sembungrejo, Merakurak, Tuban.
"Luar biasa, ini adalah alternatif petani ketika menginginkan hasil panen yang optimal untuk meningkatkan pendapatan petani," puji bupati.
Disampaikannya, masa tanam blewah ini hanya membutuhkan waktu sekitar 50 hingga 60 hari, dengan proses pemupukan mulai dari tanam hingga panen 4 kali.
"Dengan biaya pupuk setiap 1 hektare kisaran Rp200 ribu, sehingga dapat kita kalkulasi biaya hingga panen sekitar Rp800 ribu hingga Rp1,2 juta," rinci bupati.
Bupati menegaskan, hasil panen petani dalam 1 hektare dapat mencapai Rp40 juta, sehingga petani dapat meraup untung bersih sekitar Rp35 juta hingga Rp38 juta, sehingga jika dibandingkan dengan tanaman padi dalam 1 hektare petani hanya dapat meraup laba bersih sekitar Rp20 juta.
"Ini adalah bentuk kreativitas petani yang ada di desa ini, sehingga diharapkan ini dapat ditiru dan ditingkatkan di wilayah lain," harap alumnus Unair Surabaya itu.
Diterangkannya, luas lahan yang ditanami petani blewah ini ada sekitar 15 hektare, dahulunya tahun kemarin hanya sekitar 8 hektare. Disebabkan keberhasilannya mencapai 2 kali lipat maka tahun ini ada 15 hektare.
"Diharapkan tahun depan dapat meningkat, sebab tanam blewah ini membutuhkan cuaca kemarau atau minim air," imbuh Bupati Tuban ke-53 itu.
Ia juga memuji bahwa potensi blewah banaran sangat luar biasa. Kalau dilihat dari hasil panennya sangat diapresiasi tingkat keberhasilannya.
"Saya harus mengapresiasi bahwa ini berhasil, dan di tingkat pasar kebutuhannya sangat tinggi, bukan hanya wilayah Tuban tapi juga wilayah-wilayah lainnya," ujarnya.
Terkait rasanya, Halindra mengakui rasanya manis, teksturnya agak lembut dan yang luar biasa hasilnya besar.
"Varietas blewah di sini tidak hanya satu, tapi ada lebih dari 3 varietas. Luar biasa, saya memberikan rekomendasi jika ingin konsumsi buah yang sehat, blewah ini dapat dikonsumsi masyarakat," ajaknya.
Ia berharap, jika selama ini masa tanam blewah hanya sekali dalam setahun, maka ke depan dapat lebih mempercepat masa tanam. "Harapannya bisa 4 kali, apalagi masa tanamnya hanya 2 bulan saja. Kita akan kaji. Dan saya melihat kondisi di sini, saya sarankan petani tanam blewah," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Tuban PT RKM, L. Heru Imam Furi menambahkan, tahun lalu sebelum memakai pupuk RKM sebenarnya tidak ada kekurangan, tetapi petani dengan pupuk nonsubsidi pada saat digunakan terlalu mahal.
"Tapi hadir pupuk RKM dengan harga terjangkau bisa menjadi solusi petani, dan 90 persen lahan di sini memakai pupuk RKM, baik dicampur dengan urea atau tidak," ungkap Imam.
Ditegaskannya, PT RKM bersama Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di semua kecamatan di wilayah Kabupaten Tuban telah melakukan pendampingan.
"Pendampingan ini juga menciptakan inovasi-inovasi agar petani mendapatkan solusi pupuk dengan harga terjangkau tetapi juga dengan kualitas yang maksimal, bahkan bupati juga mengakui manis sekali buah blewah yang dipupuk dengan produk RKM ini," katanya. (chusnul huda/hei)