Cilacap Jadi Pilot Project Transisi Energi Kapal Listrik

:


Oleh MC KAB CILACAP, Jumat, 11 Agustus 2023 | 16:01 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 131


Cilacap, InfoPublik – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak kepada nelayan di Kabupaten Cilacap untuk mengganti kapal motor berbahan bakar bensin ke kapal mesin listrik berbasis baterai. Hal ini disampaikan Ganjar dalam acara Launching Kapal Bermotor Listrik Bebas Baterai, Jumat (11/08/2023) di TPI Pandanaran Pantai Teluk Penyu Cilacap. Turut mendampingi, Pj. Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar, Sekretaris Daerah Awaluddin Muuri, Forkopimda, para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap dan tamu undangan lainnya.

Kabupaten Cilacap diberikan kesempatan menjadi pilot project. Program ini merupakan salah satu langkah pemerintah dalam menggenjot program transisi energi termasuk pada sektor kelautan dan perikanan. Selain ramah lingkungan karena mengurangi emisi, penggunaan kapal listrik berbahan baterai juga dapat menekan pengeluaran pembelian bahan bakar bensin pada nelayan.

Menurut salah satu nelayan, Budi, biasanya ia harus mengeluarkan setidaknya Rp 230.000,- untuk membeli 20 liter bahan bakar bensin dan oli sekali melaut dalam kurun waktu 8 jam. Namun dengan mesin berbahan bakar listrik ini, nelayan hanya butuh Rp 25.000,- untuk melaut selama 10 jam, sebab biaya listrik per kWH hanya Rp 2.500,-.

Meski demikian, para nelayan merasa biaya pembelian mesin tergolong tinggi. Mereka berharap ada insentif yang diberikan pemerintah untuk mendorong proses transisi energi tersebut.

“Memang investasi di depan agak mahal, tapi jika kita menghitung jangka panjang sebetulnya nelayan akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Oleh karena itu mari kita dukung dengan kita kasih insentif untuk nelayan. PLN akan bantu, provinsi dan pusat bantu, pemkab bantu, perusahaan lain juga bisa bantu sehingga nelayan bisa benar-benar merasa nyaman sambil kita lakukan edukasi terus menerus,” jelas Ganjar.

Tak hanya untuk nelayan, mesin berbasis baterai ini juga berlaku untuk kapal penyebrangan dan kapal wisata. Disampaikan General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Mochammad Suffin Hadi, pihaknya telah bekerjasama dengan beberapa negara dan hasilnya tergolong memuaskan. Mereka juga akan terus meningkatkan kualitas produk dan menekan biaya jual agar dapat dijangkau lebih banyak nelayan.

“Salah satu keunggulan mesin ini adalah tidak ada suara dan getaran yang kencang seperti halnya mesin tempel. Kami ingin mengubah mindset yang tadinya nelayan mencari ikan menjadi nelayan menangkap ikan,” ungkapnya. Dalam kesempatan ini, diberikan pula bantuan antara lain hibah alat perikanan tangkap senilai Rp 1,6 miliar, asuransi nelayan senilai Rp 1 miliar dan bantuan lainnya.

Acara ditutup dengan pengguntingan pita dan pemecahan kendi oleh Ganjar serta pelaksanaan uji coba kapal listrik. (pink/kominfo)