:
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Minggu, 6 Agustus 2023 | 20:33 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 137
Temanggung, InfoPublik - Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak terindikasi stunting dan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang telah memasuki 83 hari, kali ini Ketua Tim Penggerak PKK beserta Tim Satgas Stunting Kabupaten Temanggung kembali melaksanakan Kampanye Jo Kawin Bocah sekaligus meninjau posko Satgas Stunting yang bertempat di Desa Kaloran dan Tempuran, Kaloran Temanggung, Sabtu (5/8/2023).
Ketua TP PKK Kabupaten Temanggung, Eni Maulani Saragih Al Khadziq bersama Ketua PIAD, Ratna Ardiyan Yunianto dengan didampingi Ketua Persit Kodim 0706, Ekha Sriyono, Kepala DPPPAPPKB Temanggung, Sri Endang Praptaningsih, Camat Kaloran, Juli Riastiana Trisnamurti, Forkopimcam Kaloran, Kepala Puskesmas, Kades, Anggota PKK Kabupaten Temanggung, Satgas Stunting Kabupaten Temanggung serta Desa, dan seluruh peserta hadir sekaligus mengikuti kegiatan tersebut.
Eni Maulani mengatakan, menurut data yang dikumpulkan selama 83 hari tersebut menunjukan, bahwa kenaikan dari proses pertumbuhan seperti halnya berat badan, serta tinggi badan anak yang terindikasi stunting dan ibu hamil KEK, meningkat di angka sembilan puluh persen lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
“Hampir rata-rata untuk berat badan itu menuju mendekati titik ideal dengan diikuti tinggi badan, jadi mudah-mudahan apa yang kita lakukan sembilan puluh hari ini akan tercapai, walaupun mungkin masih ada beberapa kendala tadi, karena anaknya sakit dan sebagainya, tapi tetap kita pantau pertumbuhannya,” katanya.
Eni Maulani memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas sinergitas lintas sektoral yang terlibat dalam program PMT di Kabupaten Temanggung, dengan bergotong royong guna mensukseskan program tersebut.
Untuk itu, setelah sembilan puluh hari kedepan kegiatan berlangsung, Ia berharap agar program tersebut dapat terus berlanjut dengan menjadikan kebiasaan baru, guna memberikan dan menyiapkan makanan bergizi untuk anak-anak, serta mewujudkan generasi emas kedepannya untuk bangsa Indonesia.
“Jadi memberikan makanan yang bergizi ini bukan hanya tugas dari Satgas, aparat dan sebagainya, tetapi ini menjadi tugas dari orang tuanya, bahwa mereka berkewajiban memberikan makanan yang bergizi kepada anak-anak mereka, sehingga tercipta generasi emas yang diharapkan kita semua,” harapnya.
Lebih lanjut, Eni Maulani berpesan kepada orang tua anak-anak yang terindikasi stunting, untuk terus memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya, serta dapat menerapkan kebiasaan baru dalam menyiapkan dan memberikan makanan bergizi untuk anak-anaknya.
“Kalau bisa setelah ini bukan hanya Satgas yang memasak makanan mereka, tetapi orang tua lah yang memasak atau memberikan dan menyiapkan makanan yang bergizi buat anak-anaknya,” tegasnya.
“Program-program yang sudah kita buat, karena ini waktunya tinggal tujuh hari, mudah-mudahan monitoring dan evaluasi yang kita lakukan setiap hari, sampai sembilan puluh hari mendatang ini bisa membantu menciptakan angka stunting yang diharapkan oleh bapak Presiden Indonesia, yaitu di bawah 14 persen,” tandasnya. (MC.TMG/wll;chy;ekp)