:
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Minggu, 6 Agustus 2023 | 20:14 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 80
Temanggung, InfoPublik - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Temanggung, Eni Maulani Saragih Al Khadziq bersama Ketua PIAD, Ratna Ardiyan Yunianto, dan Tim Satgas Stunting Kabupaten kembali melaksanakan Monev Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Kampanye Jo Kawin Bocah di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jumat (4/8/2023).
Dengan kampanye Jo Kawin Bocah ini, juga menjadi salah satu pencegah dari stunting, karena diyakini dengan perkawinan bocah yang nantinya akan hamil di usia muda, berakibat lahirnya bayi-bayi yang stunting, karena dinilai mereka belum siap secara pribadi, baik secara mental, materi, maupun sosial.
Ketua TP PKK dalam sambutannya memberikan arahan kepada para audien agar menyuarakan kampanye Jo Kawin Bocah.
“Jadi kita kampanye Jo Kawin Bocah, kampanye untuk mereka sekolah yang tinggi. Jadi kami minta kerjasama ibu-Ibu semuanya di lingkungannya untuk kampanye Jo Kawin Bocah,”lanjutnya.
Acara yang juga dihadiri oleh Camat Kedu, Muhammad Nizar Ardhani, Forkopimcam, Kepala Puskesmas Arif Kurniawan, Kades Kedu Teguh ini, merupakan hari ke-81 pelaksanaan program PMT.
Di hari ke-81 ini, sebagian besar anak-anak yang terindikasi stunting sudah menunjukkan perkembangan yang baik, dengan adanya kenaikan berat dan tinggi badan.
Walaupun di Desa Kedu persentase jumlah anak stunting mencapai 12%, sudah di bawah target nasional, yaitu 14%. Tetapi harapannya, nanti bisa turun lagi, sehingga mendongkrak angka stunting di Kabupaten Temanggung turun lagi.
Pada kunjungannya kali ini, Ketua TP PKK juga berdialog langsung dengan beberapa anak yang terindikasi stunting, salah satunya Esa, anak usia 4 tahun.
Harapannya nanti, bisa mencetak generasi emas Indonesia yang akan menjadi calon pemimpin bangsa ke depannya.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi kebiasaan baru, memberikan makanan bergizi kepada anak-anak kita, kalau bisa umur sebelum 5 tahun kita kasih makanan yang bergizi, karena itu akan membantu pertumbuhan fisiknya dan perkembangan otaknya,” tuturnya.
Tak hanya Ketua TP. PKK, Ketua PIAD juga berharap setelah program 90 hari program PMT, ibu pendamping tetap memberikan makanan bergizi hingga usia 5 tahun, karena usia 0-5 tahun merupakan usia emas.
“Usia ini, benar-benar usia pertumbuhan yang membutuhkan nutrisi yang sangat tinggi untuk pertumbuhan otak dan badan, supaya nanti tumbuh dengan ideal,” katanya.
Tak lupa, Ketua PIAD, Ratna Ardiyan Yunianto juga menyampaikan arahannya untuk mempelajari buku KMS, yang di situ terdapat banyak pelajaran dan ilmu, serta tabel untuk melihat perkembangan anak, apakah sudah baik atau kurang bisa dilihat di situ.
"Jika terlihat masuk di pertumbuhan yang kurang, bisa langsung konsultasi dengan kader,"tambahnya. (MC.TMG/zie;chy;ekp/eyv)