Disketapang Pekanbaru Salurkan Program Cadangan Pangan Kepada 6 KWT

:


Oleh MC KOTA PEKANBARU, Senin, 31 Juli 2023 | 15:58 WIB - Redaktur: Tobari - 42


Pekanbaru, InfoPublik - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru menyalurkan program Cadangan Pangan kepada enam kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Pekanbaru.

Penyaluran program ini untuk upaya antisipasi kerawanan pangan di Kota Pekanbaru. Sebagai tindak lanjut dari program Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura, Ternak dan Manajemen Kelompok yang dilaksanakan beberapa waktu lalu kepada 9 kelompok wanita tani (KWT) yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kota Pekanbaru.
 
''Jadi saat ini kita mulai menyalurkan programnya. Kebetulan untuk tahap awal kepada 6 kelompok. Target kita pada awal Agustus 2023 ini sudah tersalurkan kepada 9 KWT dan sudah bisa langsung berjalan di lapangan,'' kata Ismail, Ahad (29/7/2023).
 
Beberapa di KWT yang sudah dilakukan penyerahan di antaranya adalah KWT Nurasiah di kelurahan Maharatu, KWT Bertuah di Kelurahan Perhentian Marpoyan, KWT Wonorejo Sejahtera di Kelurahan Wonorejo, KWT Mekarwangi di Kelurahan Tangkerang Barat.
 
Memang, lanjut Ismail, penyerahannya masih bertahap, masih belum semua jenis program tersalurkan. Namun, sebagian besar sudah sampai kepada kelompok tani. 
 
''Yang sudah kita distribusikan untuk bibit sayuran seperti jagung, timun, seledri, selada, terung, cabai, mulsa, gerobak sorong, pakan ayam, pakan starter, jagungm dedak dan beberapa yang masuk dalam program cadangan pangan ini,'' kata Ismail.
 
Untuk bibit ayam, memang belum disalurkan karena masih dalam proses penyiapan. Namun, dalam waktu dekat ini juga secara keseluruhan dari program ini diserahkan kepada kelompok tani.
 
Pihaknya berharap, dengan bantuan yang telah disalurkan ini, pada pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT) bisa memanfaatkannya sesuai dengan yang diharapkan.
 
Beberapa target yang diharapkan dari program ini, jelas Ismail adalah, bisa meningkatkan kesejahteraan anggota, mengurangi beban pengeluaran keluarga dengan menekan biaya untuk pembelian bahan pangan seperti cabai, sayur mayur, termasuk konsumsi ayam, karena sudah bisa diproduksi sendiri dari program yang dialokasikan.
 
Selain itu, Ismail juga menjelaskan, sangat penting bagi warga untuk bisa saling belajar mengedukasi cara bercocok tanam hortikultura dari pengetahuan yang diperoleh baik dari pelatihan maupun dari praktik langsung budidaya tanaman dan ternak di tengah masyarakat. 
 
''Mungkin awal-awalnya dari anggota kelompok dulu. Namun, kita harapkan ini ditularkan kepada masyarakat di sekitar, sehingga bisa menjadi salah satu cara untuk memutus mata rantai kerawanan dan kerentanan pangan di satu kawasan, karena masyarakatnya juga sudah terlatih untuk bercocok tanam dan melakukan budidaya,'' ungkap Ismail. 
 
Kami berharap, anggota kelompok juga tidak sungkan-sungkan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat di sekitarnya dalam budidaya pertanian maupun ternak.
 
Karena ini menjadi salah satu indikator dari keberhasilan program ini dalam jangka panjang. "Semakin banyak masyarakat yang terlibat, secara tidak langsung akan mendukung pada ketahanan pangan di kawasan tersebut,'' katanya. (Kominfo10Pku/RD5/toeb)