:
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Minggu, 30 Juli 2023 | 12:12 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 567
Mangarai Barat, InfoPublik - Alumni SMAK St. Ignatius Loyola Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, diharapkan melakukan banyak karya nyata untuk membasmi kebodohan yang saat ini merupakan musuh terberat.
Demikian penegasan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, saat menyampaikan sambutan pada acara puncak perayaan Pancawindu SMAK St. Ignatius Loyola, di lapangan bola sepak di Labuan Bajo, Sabtu (30/7/2023).
“Kepada para alumni, berkarya terus dan teruslah berkarya. Sebab karya para alumni sedang ditunggu oleh bangsa ini, lebih khusus oleh kabupaten ini,” tegas Edi.
Bicara tentang pancawindu SMAK Loyola, lanjutnya, tentu berkaitan dengan pendidikan. Pemerintah sungguh menyadari bahwa pendidikan itu adalah agen sebuah perubahan, agen kemajuan bangsa.
“Dan sesungguhnya, musuh terberat kita saat ini adalah kebodohan. Kami sungguh menaruh harapan yang begitu luar biasa, untuk menjadikan tempat ini sebagai agen untuk mewujudkan perubahan, agar kebodohan itu segera sirna,” harap Edi yang juga alumni SMAK Loyola.
Ia percaya SMAK Loyola mampu berperang untuk melawan kebodohan di daerahnya
Perayaan Pancawindu kata Bupati Edi, merupakan perayaan merangkai cerita. Cerita masa lalu dan cerita saat ini. Hasil rangkaian cerita masa lalu dan cerita saat ini, bisa dijadikan sebagai bahan persiapan untuk menyusun cerita di hari esok.
“Yang paling penting adalah bagaimana hasil rangkaian cerita masa lalu dan saat ini kita jadikan sebagai bahan persiapan untuk cerita di hari esok. Bagi saya, itulah hakiki dari perayaan pancawindu ini,” jelasnya.
Disamping kebodohan yang harus dijadikan musuh bersama untuk dilawan, lanjut Edi, musuh berikutnya yang harus dimusnahkan adalah keegoisan. Hanya orang yang berpendidikan, hanya orang yang berintegritas dan berahlak yang mampu membasmi keegoisan. SMAK Loyola adalah salah satu tempat persemaian benih untuk mewujudkan hilangnya keegoisan.
Namun, Edi menyadari lembaga pendidikan yang disanjung banyak pihak, tidak akan bisa keluar baik dari kungkungan kebodohan maupun dari keegooisan tanpa berkolaborasi dengan pihak lain, utamanya pemerintah.
“Untuk itu, pemerintah mengharapkan agar sinergitas, kolaborasi, koordinasi kita bangun secara bersama-sama dan terus menerus. Karena sesungguhnya hidup ini akan bermakna bagi orang lain jika kita saling mengisi,” tutupnya.
Sementara itu, Yohanes Hani, Ketua Panitia perayaan Pancawindu SMAK St. Ignatius Loyola, kepada media ini menjelaskan sebagai bagian dari rangkayan perayaan Pancawindu sekolah telah digelar beberapa kegiatan, diantaranya festival dan malam hiburan, napak tilas sekolah, temu alumi bersama yayasan dan pihak sekolah, kisah sukses para alumni hingga puncaknya dirayakan dalam perayaan misa syukur.
"Berbagai kegiatan ini dilangsungkan selama sepekan ini. Dan puncaknya adalah perayaan misa syukur malam ini," ujar Hani yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Manggarai Barat.
SMAK St. Ignatius Loyola, merupakan sekokah favorit di Labuan Bajo. Banyak para alumninya yang kini berkiprah di kancah internasional maupun nasional, baik sebagai politisi, sebagai akademisi maupun sebagai praktisi hukum.
Pada perayaan pancawindu ini, para alumni turut hadir. Hadir pula sejumlah tokoh, diantaranya Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, Ketua dan Waki Ketua TP PKK Kab. Manggarai Barat, Provinsial SVD Ruteng, Pater Paulus Tolo Djogo, SVD, Praeses Seminari Yoh. Paulus II Labuan Bajo yang mewakili Uskup Ruteng, serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
(MC Manggarai Barat – EfjE/Tim IKP Kominfo Mabar)