:
Oleh Kabupaten Parigi Moutong, Kamis, 27 Juli 2023 | 11:39 WIB - Redaktur: Kusnadi - 97
Parigi Moutong, InfoPublk - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) kembali melaksanakan Evaluasi melalui Rapat Kerja anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester I. Kegiatan tersebut dibuka dengan resmi Wakil Bupati Parimo Badrun Nggai, di Auditorium Kantor Bupati, Rabu (26/07/2023).
Untuk menurunkan angka Prevelensi Stunting di Parimo dengan merujuk pada Peraturan Nomor 12 tahun 2021 yang merupakan salah satu di antara 5 pilar tersebut adalah peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan pemerintah daerah dari pusat ke pemerintahan desa.
Selaku ketua percepatan penurunan stunting di kabupaten, Wabub Badrun Nggai dalam sambutannya mengatakan, rapat kerja evaluasi tersebut, yaitu mengenai salah satu permasalahan yang harus dihadapi dalam upaya penurunan angka stunting, ialah masalah kesehatan reproduksi pada remaja dan gizi yang akan berdampak pada kualitas sumberdaya manusia.
Menurutnya, Perilaku Remaja saat ini sedang dihadapkan pada masalah seksual yang beresiko pada pernikahan usia dini sang anak. Tentu kehamilan yang tidak diinginkan bisa saja terinfeksinya penyakit menular yang mengakibatkan kondisi tersebut akan berdampak kematian dan melahirkan anak yang kurang gizi serta masalah kesehatan reproduksi lainnya.
Permasalahan lainnya adalah tingginya angka stunting akibat kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan terjadinya gagal tumbuh pada sang anak dan berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunnya produktifitas, menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemiskinan serta kesenjangan pada keluarga.
Wabup menjelaskan, dari hasil data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2020 angka prevalensi stunting Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 29,7% dan Kabupaten Parigi Moutong sebesar 31,7%. Upaya Pemerintah di tahun 2022 Kabupaten Parimo mampu menekan angka tersebut sebesar 27,4%, dan tentunya untuk mencapai target Nasional Pemeritah Parimo akan terus berupaya secara maksimal menekan angka prevelensi sampai mencapai sebesar 14% di tahun 2024.
“Dengan Hasil SSGI tersebut diharapkan percepatan penurunan stunting di Kabutaen Parimo dibutuhkan peran serta orang tua, karena peran penting orang tua juga diharapkan dapat memenuhi gizi anak agar pertumbuhannya bisa tumbuh lebih optimal," ucapnya.
Wabup juga mengingatkan agar anggota Tim Percepatan penurunan Stunting Kabupaten Parimo dapat melakukan pencegahan angka stunting secara terintegrasi dengan melibatkan beberapa sektor terkait secara langsung ke masyarakat dan keluarga serta remaja melalui suatu peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku dalam melakukan upaya pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan.
“Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan peningkatan dari seluruh pemangku kebijakan dan mitra terkait yang ada di daerah serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan tenaga kader tribina dan usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) untuk mendukung akselerasi pencegahan stunting," pintanya.
Wabup berpesan agar seluruh pemangku kebijakan dan mitra terkait yang ada di daerah tetap berkoordinasi serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan tenaga kader tribina dan usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) untuk mendukung akselerasi pencegahan stunting hingga mencapai penekanan angka stunting sebesar 14% di Parimo sesuai Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar 11% disulawesi tengah.
Turut hadir mewakili kepala dinas P2KB Provinsi Sulawesi Tengah Tuti Zarviana, unsur Forkopimda Parigi Moutong, Camat dan kepalan Desa se-Kabupaten Parigi Moutong. (MC Parigi Moutong/Sub. Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim/Hafizh)