:
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Rabu, 26 Juli 2023 | 09:25 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 663
Manggarai Barat, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur, baru-baru ini mengumumkan inovasi terbaru dikenal dengan nama Fasilitas Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi).
Fasmadewi merupakan inovasi yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat yang memiliki tujuan menciptakan fasilitas yang nyaman dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal dan wisatawan di desa-desa wisata.
Selain itu inovasi bertujuan meningkatkan infrastruktur, memperkenalkan inovasi teknologi dan mempromosikan budaya lokal guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan menggerakkan ekonomi di wilayah pedesaan.
Kepala Dinas Parekrafbud, Pius Baut kepada Tim IKP Kominfo, Selasa (25/7/2023) bertempat diruang kerjanya, mengatakan kebutuhan akan Produk UMKM di Labuan Bajo sebagai Destinasi super prioritas terus meningkat namun produk UMKM dan pelaku UMKM di Kabupaten Manggarai Barat masih sangat terbatas.
Dijelaskan Pius bahwa dampak ekonomi dari kunjungan wisatawan belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat di Desa Wisata. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat berupaya untuk memajukan Desa-Desa wisata di luar Kawasan Taman Nasional Komodo sehingga dampak dari kunjungan wisatawan juga bisa dirasakan oleh masyarakat di Desa Wisata.
“Berangkat dari persoalan yang ada, Disparekrafbud Kabupaten Manggarai Barat merasa perlu melakukan Optimalisasi peningkatan kapasitas SDM di Desa Wisata sebagai upaya meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat dan keswadayaan masyarakat setempat dan menanggulangi kemiskinan di wilayahnya melalui usaha kepariwisataan. Inovasi Fasmadewi hadir untuk penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia di Desa wisata dan tata kelola Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Manggarai Barat,” jelas Pius.
Dikatakannya, salah satu komponen utama dari Fasmadewi adalah penguatan infrastruktur di desa-desa wisata yang dipilih, baik peningkatan aksesibilitas, perbaikan jalan, pengembangan fasilitas sanitasi yang lebih baik, maupun pengoptimalan sumber daya alam yang ada.
“Dengan infrastruktur yang lebih baik, maka para wisatawan dapat dengan mudah mengakses tempat-tempat indah di pedesaan, sehingga mengundang lebih banyak pengunjung,” ungkap Pius.
Selain itu, inovasi teknologi juga diterapkan untuk memperkaya pengalaman para pengunjung. Salah satunya adalah pengenalan aplikasi pemandu wisata berbasis smartphone yang menyediakan informasi tentang atraksi lokal, budaya, serta warisan sejarah setiap desa wisata. Aplikasi diharapkan dapat memudahkan para wisatawan dalam menjelajahi potensi pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat dan sekaligus mempromosikan destinasi wisata secara luas.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Manggarai Barat Tarsisius Gonsa ditempat terpisah mengatakan program Fasmadewi sejak peluncurannya, mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal dan pelaku pariwisata di Nusa Tenggara Timur.
“Inovasi Fasmadewi mendapat perhatian dan apreasiasi dar masyarakat dan pelaku pariwisata, mereka berpendapat bahwa upaya pemerintah daerah untuk memperkuat sektor pariwisata ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat dan pelestarian budaya daerah," ungkap Tarsi.
Lanjut Tarsi, melalui Fasmadewi Kabupaten Manggarai Barat berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dan berperan aktif dalam memajukan sektor pariwisata di Indonesia.
“Semoga program ini menjadi contoh inspiratif bagi daerah-daerah lain dalam membangun pariwisata berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat dan alam sekitar,” harapnya.
(MC Kabmanggaraibarat/Tian-Tim IKP Kominfo)