:
Oleh MC KOTA TIDORE, Senin, 24 Juli 2023 | 16:13 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 375
Tidore, InfoPublik - Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah regular mingguan melalui zoom meeting kembali dilaksanakan, Senin (24/7/2023) yang di pimpin oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro.
Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan turut serta mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Inflasi Daerah bertempat di ruang rapat Bagian Protokol dan Komunikasi, dihadiri oleh Asisten Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain bersama OPD terkait.
Dalam rapat koordinasi pengendalaian inflasi tersebut Suhajar Dewantoro dalam arahannya mengatakan sampai minggu ini, kenaikan harga cabai merah ada di enam propinsi, sedangkan di minggu lalu ada di Sembilan propinsi.
”Begitu juga dengan harga daging sapi yang pada minggu lalu terjadi kenaikan di delapan propinsi, sedangkan minggu ini di enam propinsi, itu artinya dua komoditas itu mengalami kemajuan” katanya.
Ia menambahkan, beberapa komunitas lainnya mengalami harga yang stabil, dan sebagian lainnya mengalami kenaikan harga.
“bawang putih di minggu ini terjadi kenaikan harga dibanding minggu-minggu sebelumnya” ucapnya
Menurut Sekjen, inflasi adalah menjaga kestabilan harga jual dan menguntungkan petani, tetapi harga beli juga mampu ditopang oleh kemampuan daya beli konsumen.
”Jika harganya terlalu rendah, petani tidak akan dapat keuntungan, namun jika terlalu tinggi pembeli/ rakyat tidak bisa membelinya sehingga kita harus menjaga dan menstabilkan harganya” pintas Sekjen.
Sementara itu, Direktur Statistik Harga Badab Pusat Statistik Windhiarso Putranto menyebutkan komoditas utama andil inflasi Juni 2023 yakni Beras (0,2 %), rokok kretek filter (0,14%), daging ayam ras (0,09 %), bawang putih (0,07 %), sewa rumah (0,05 %), kontrak rumah (0.05 %), emas perhiasan (0,05 %), bawang merah (0,04 %) rokok putih (0,04 %), ikan segar (0,04 %) dan telur ayam ras (0,02 %).
“inflasi beras, daging ayam ras, bawang putih dan telur ayam ras yang relative tinggi mayoritas terjadi di kota-kota di luar Pulau Jawa sedangkan inflasi tinggi untuk bawang merah terdapat di beberapa kota di Pulau Jawa” imbuhnya
Ia menyebut, 10 Kabupaten/ Kota dengan penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi yaitu Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, Kota Banjar Batu Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah.
Kemudian Kabupaten Sumba Tengah provinsi Nusa Tenggar Timur, Kabupaten Belitung Timur provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Sopeng Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
Sedangkan 10 Kabupaten/Kota dengan kenaikan IPH di luar Pulau Jawa dan Sumatra terjadi di Kabupaten-kabupaten Provinsi Maluku Utara yaitu Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kab. Halmahera Barat.
Di Provinsi Sulawesi Utara terjadi di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa Utara serta Kabupaten Tomohon.
Sementara di Provinsi Sulawesi Tengah terjadi kenaikan IPH di Kabupaten Banggai Kepulauan, Kemudian Provinsi Kalimantan Tengah terjadi di Kabupaten Barito Timur, dan Kabupaten Barito Selatan. (MC Tidore)