:
Oleh MC KAB SANGGAU, Senin, 17 Juli 2023 | 22:44 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 51
Sanggau, InfoPublik - Bunda PAUD Kabupaten Sanggau, Ny. Arita Apolina melaksanakan kegiatan pendampingan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, bersama dengan Ketua Pokja Bunda PAUD Provinsi Kalimantan Barat, Vivi, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau, Alipius. Kegiatan bertempat di Ruang Musyawarah Kantor Bupati Sanggau. Senin, 17/07/2023.
Pada kesempatan tersebut, Arita Apolina mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau dan khususnya bidang PAUD tentu saling bekerja sama, tidaklah hal yang mudah. Kita bersyukur bahwa di Kabupaten Sanggau ini bisa bersama-sama berupaya melakukan tindakan-tindakan terbaik untuk menyiapkan generasi muda kita, terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini.
“Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh lembaga, bapak ibu yang telah bersusah payah bagaimana caranya membantu, membimbing, mendidik anak-anak kita di usia dini dan kepada bunda PAUD yang telah mengkampanyekan gerakan pendidikan anak usia dini ini untuk terus dilaksanakan dan melakukan upaya-upaya yang disesuaikan dengan kemampuan, situasi dan kondisi di daerah kita,” ujarnya.
“Perlu kami sampaikan juga bu Vivi, bahwa lembaga-lembaga di tempat kita ini, di Kabupaten Sanggau lembaga PAUD yang sudah di atas 260 lembaga dan beberapa PAUD sudah akreditasi A, memang masih sedikit, tentu harapannya ke depan lebih baik lagi,” sambungnya.
Akreditasi B dan akreditasi C tentu masih banyak, harapan dari gerakan pendidikan anak usia dini ini, semakin menjadi perhatian bersama terutama untuk menyongsong Indonesia Emas di tahun-tahun mendatang. Persiapan Indonesia Emas ini tentu pemerintah juga sudah memberikan panduan, terutama tentang sistem merdeka belajar.
“Sistem merdeka belajar ini tentu disiapkan sejak dini dengan gerakan transisi pendidikan anak usia dini ke SD yang menyenangkan, tentu persiapan-persiapan ini memerlukan banyak kolaborasi, terutama untuk melakukan pendampingan kepada PAUD ini bagaimana PAUD yang menyenangkan ini bisa sukses sebagai salah satu program nasional yang boleh mengantar anak-anak kita menjadi generasi yang bisa membanggakan,” tegas Bunda PAUD Kabupaten Sanggau.
Dalam kesempatan itu juga, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau, Alipius, menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten melalui Seven Brand Image, Sanggau Pintar, sudah membuat beberapa program terkait dengan bagaimana PAUD ini menjadi prioritas, dunia pendidikan di Kabupaten Sanggau.
“Saya sampaikan beberapa program yang sudah dilakukan adalah salah satunya program Satu Desa Satu PAUD yang dulu pernah kita canangkan program ini melalui Beraump Bekudokng melalui beberapa kebijakan yang mewajibkan seluruh desa untuk memiliki PAUD. Sekarang target kita 163 Desa, 6 kelurahan semuanya sudah 100% memiliki PAUD, ini prestasi yang saya rasa cukup membanggakan, karena memang untuk bisa membuat sebuah lembaga itu tidak mudah,” ujarnya.
“Target kita berikutnya adalah dusun, kita punya kalau tidak salah 843/846 dusun, mampukah nanti kita coba untuk semua dusun kita punya PAUD, nanti kita akan lihat, makanya peran dari bapak ibu semua peran dari PKG, peran dari organisasi, mitra, untuk bisa membangun ini dan peran bunda-bunda kita ini yang sangat diharapkan,” sambungnya.
Saat ini dari 296 PAUD yang ada di Kabupaten Sanggau, baru 7 PAUD yang negeri, ternyata program kita terlambat untuk menata organisasi PAUD kita yang selama ini sudah berdiri berkembang, 7 itu pun lokasinya di Kecamatan Kapuas paling banyak karena Kecamatan Kapuas ini memang kota yang ada 6 kelurahan.
“Saya berharap PAUD melalui pemerintah desa, kecamatan nanti kita coba dulu mendorong PAUD-PAUD desa kita yang di bangun oleh desa yang dibina oleh desa, kalau belum bisa semua desa pun tidak apa-apa minimal perwakilan kecamatan dari kecamatannya dia punya 10 desa, 5 Desa sudah bisa diusulkan sudah baik. Mengapa perlu, karena dengan peralihan status ke negeri banyak manfaat - manfaatnya, pertama dari aspek legalitas lebih kuat kedudukannya karena legalitas negeri, kedua dari aspek dukungan, support termasuk anggaran. Bapak Ibu bisa mengajukan dukungan anggaran kalau statusnya negeri, baik dari pemerintah daerah mulai dari pemerintah desa pemerintah kecamatan kabupaten provinsi sampai nanti dari pusat,” harapnya.
Kemudian Ketua Pokja Bunda PAUD Provinsi Kalimantan Barat, Vivi, menegaskan bahwa satuan pendidikan perlu menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD.
”Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar. Sangat tidak tepat apabila anak diberikan syarat tes untuk dapat mendapatkan layanan tersebut. Satuan PAUD dan SD/MI memfasilitasi anak serta orang tua untuk berkenalan dengan lingkungan belajarnya. Satuan PAUD dan SD/MI mengenal peserta didik lebih jauh melalui kegiatan belajar, kenali peserta didik baru dengan menerapkan kegiatan pembelajaran yang memberi informasi tentang kebutuhan belajar peserta didik, hargai proses anak yang berbeda-beda, karena membangun kemampuan fondasi perlu dilakukan secara bertahap,” tegasnya.
Sebagai penutup, Ketua Pokja Bunda PAUD Provinsi Kalimantan Barat menyerahkan bantuan kepada PAUD Kabupaten Sanggau berupa alat permainan PAUD dan makanan sehat.
(Izar/E.A.Lusy)