:
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Sabtu, 24 Juni 2023 | 11:54 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 102
ProbolinggoKab, InfoPublik – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo menggelar bimbingan teknis (bimtek) budidaya ikan lele sistem RAS (Resirculating Aquaculture System) di UPT PBATP KPPI Dringu, Kamis (22/6/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang dari Kecamatan Leces, Maron, Paiton, Gading, Kraksaan dan Kuripan. Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari narasumber JF Akuakultur Muda dan JF Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Diskan Kabupaten Probolinggo.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Diskan Kabupaten Probolinggo Wahid Noor Azis mengatakan dengan semakin banyaknya pembudidaya ikan air tawar khususnya ikan lele baru yang mulai berkembang. Hal ini membuat Diskan yang memiliki inovasi teknologi berupa budidaya ikan lele di kolam bundar menggunakan sistem RAS perlu mengadakan bimtek budidaya ikan lele.
“Bimtek budidaya ikan lele ini dilakukan dengan menggunakan sistem RAS yang merupakan sistem budidaya ikan dimana air dalam kolam disirkulasi kembali melalui proses yang membuat kotoran ikan, sisa makanan, senyawa dan gas beracun hasil efek samping dari kotoran ikan dapat dijebak dalam tAangki pengendapan dan filtrasi,” katanya.
Menurut Wahid, setelah melalui tahapan tersebut air kembali kedalam kolam. Kotoran dan senyawa yang berbahaya pun sudah hilang atau berkurang. Dengan proses tersebut, air yang kembali ke kolam tetap stabil dan sehat, sehingga bakteri tidak berkembang, kesehatan dan daya tahan ikan terjaga, nafsu makan ikan tidak menurun, sehingga pertumbuhan ikan menjadi lebih cepat.
“Sistem resirkulasi dalam budidaya ikan lele ini bertujuan untuk melakukan penghematan dalam penggunaan air dan ruang, kestabilan sistem dari gangguan cuaca dan lingkungan,” jelasnya.
Wahid menjelakan semakin mahal dan sensitive jenis ikan, semakin lengkap tahapan sistem RAS yang harus dibuat. Dan yang harus diperhatikan juga, perlunya memahami sistem budidaya ikan dan cara kerja masing-masing model alat agar tidak salah dalam membuat konfigurasi alat filtrasi.
“Dengan penerapan system RAS ini produktivitas bisa digenjot hingga 100 kali lipat dibanding dengan sistem konvensional. Teknologi budidaya ikan lele dengan sistem RAS dapat meningkatkan padat tebar hingga 200-250 ekor per m3. Sistem ini juga memangkas masa pemeliharaan ikan menjadi relatif lebih pendek,” terangnya.
Lebih lanjut Wahid menambahkan bimtek budidaya ikan lele sistem RAS ini bertujuan memberikan pemahaman pada pembudidaya tentang kegiatan inovasi budidaya ikan lele menggunakan sistem RAS serta memberikanan pengetahuan tentang keunggulan dan kelebihan dari Budidaya ikan lele menggunakan sistem RAS.
“Harapannya dapat memberikan gambaran terkait kegiatan inovasi budidaya ikan lele sistem RAS Ssehingga pembudidaya memiliki pengetahuan dan dapat mengimplementasikan inovasi tersebut dengan diketahui keunggulan dan kelebihan dari budidaya ikan lele menggunakan sistem RAS ini dapat meningkatkan hasil produksi ikan lele sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan lele yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (MC Kab Probolinggo/wan/son)