Membumikan Butir-butir Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

:


Oleh MC KAB BLORA, Sabtu, 3 Juni 2023 | 20:09 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Blora, InfoPublik - Nuansa penuh kekeluargaan dan persahabatan antar para anggota yang tergabung dalam kelompok Sepeda Pancal BJJ membawa keceriaan dan kebahagiaan baru.

Kelompok yang dikomandani oleh H.Soedadyo mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Tranmigrasi dan Sosial Kabupaten Blora penuh semangat dalam kegiatan bersepeda santai, start dari lapangan Kridosono langsung mengelilingi jalan-jalan di sekitar kota Blora yang memakan waktu hampir 1,5 jam, Jumat (2/6/2023).

"Berakhir di rumah makan Ibu Maemunah Bangkle Blora," kata Soedadyo.

Di rumah makan itu ala menu kuliner jawa sangat bervariasi tersaji, mulai dari soto, opor ayam, pecel, sayur pare, sayur daun kates, dan sayur mangut serta berbagai lauk lengkap diantara ada tempe goreng,tahu goreng, bergedel, ikan lele goreng, nila goreng, ayam goreng dan daging goreng.

Pembeli bebas memilih menu yang diinginkan. Harganyapun cocok untuk kaum Wredatama . Istimewanya kali ini menggunakan managemen GG (Gratis-Gratisan) alias peserta tidak ditarik iuran.

Mengingat ada salah satu peserta gowes bernama Indasah berulang tahun ke-52 dan sekaligus yang memberi sponsor.

Terungkap dari Indasah bahwa ulang tahunnya bersamaan atau bertepatan dengan Bangsa Indonesia memperingati hari lahirnya Pancasila.

Sehingga niatnya dalam memperingati ulang tahun ke-52, juga ingin mengamalkan Pancasila secara nyata dengan cara menularkan rasa syukur dan bahagianya melalui agenda makan bersama dengan teman-teman yang tergabung dalam kelompok speda pancal BJJ.

Ia meyakini dalam kehidupan kalau kita mau bahagia maka kita harus siap membahagiakan orang lain.

Seusai makan bersama secara spontanitas dimanfaat oleh H.Soedadyo untuk menyampaikan ucapan terimakasih dan mengucapkan selamat ulang tahun ke-52 kepada Indasah semoga selalu selalu dalam lindungan Allah, Sehat, Semangat dan bahagia bersama keluarga.

Disamping itu H.Soedadyo juga memanfaat momentum hari lahirnya Pancasila dengan memberi tausiah tentang Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Ia dulu seorang penatar P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) atau Eka Prasetya Panca Karsa tingkat Kabupaten Blora.

"Dulu dalam pengamalan Pancasila telah diberi tuntunan berupa 45 butir-butir Pancasila yang bisa dijadikan pijakan," tuturnya.

Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa ada 7 butir Sila kedua Kemanusian yang adil yang adil dan beradap ada 10 butir.

Sila ke tiga Persatuan Indonesia ada 7 butir. Sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/perwakilan ada 10 butir. Sila kelima Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ada 11 butir.

Soedadyo meyakini bahwa rekan-rekan yang ikut dalam kelompok sepeda pancal pasti sudah terbiasa mengamalkannya.

"Mulai kita mau berangkat bersepeda selalu diawali dengan doa bersama agar kita mendapatkan kesehatan dan keselamatan diperjalanan selama mengikuti sepeda santai berarti sudah mengamalkan sila pertama," ungkapnya.

Kemudian di antara kita saling mengembangkan saling mencintai, saling tenggang rasa dan tepo seliro apalagi mau mengurangi sikap adigang, adigung dan adiguna sudah belajar mengamalkan sila kedua.

Sementara untuk mengamalkan sila ketiga kita selalu menjaga kekompakan, kebersamaan dan menempatkan persatuan dan kesatuan serta keselamatan Bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Termasuk hari ini makan di warung makan khas produksi Bangsa sendiri merupakan mengamalkan sila ke tiga. Kemudian mengutamakan musyawarah dalam setiap mengambil keputusan sudah sering kita lakukan.

"Seperti tempo hari kita melaksanakan Wisata di Bendung Randu Gunting yang diresmikan Presiden Jokowi di ke kecamatan Japah Blora," tambahnya.

Hal itu merupakan hasil rembukan bersama termasuk mengamalkan sila keempat. Sedangkan sikap suka memberi pertolongan kepada orang lain dan berbagi kepada orang yang kurang beruntung serta suka menghargai karya orang lain juga termasuk mengamalkan sila kelima.

"Sangat menyayangkan mengapa butir-butir yang isinya mengajak kebaikan kok tidak dilestarikan," ujarnya.

Berkaitan butir-butir Pancasila menurut Bambang Sulistya, mantan Sekda Blora, sangat aneh dan tidak masuk akal sehat kalau hal-hal yang positif tidak dibumikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Secara jujur diakui butir-butir dalam Pengamalan Pancasila mengandung nilai spiritual keilahian yang tinggi dan relevan sepanjang masa.

"Saya meyakini tanpa Pancasila NKRI akan mati karena Pancasila satu-satunya dasar yang mampu menyediakan tempat berpijak bagi keragaman suku dan agama pada derajat kemulian yang sama," ucapnya.

Akhirnya sebuah pantun yang baru berulang tahun, Langit cerah berwarna biru, Warna sepeda ku berwarna ungu, Selamat ultah sahabatku, Semoga Tuhan memberkatimu. (MC Kab. Blora/Teguh/toeb).