Pentingnya 1000 HPK Untuk Tangani Stunting

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Selasa, 30 Mei 2023 | 14:28 WIB - Redaktur: Tobari - 161


Sleman, InfoPublik - Salah satu kunci utama dalam penanganan masalah stunting yaitu pola pengasuhan sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Untuk itu masyarakat atau keluarga perlu mendapat pengetahuan tentang pengasuhan yang ideal mulai sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Hal tersebut yang ditegaskan oleh Tafwidiati Abidah, Koordinator PLKB Kapanewon Ngaglik Kabupaten Sleman pada acara 1000 HPK dalam Upaya Pencegahan Stunting pada hari Senin tanggal (29/5/2023).

Di hadapan peserta yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui,  ibu yang memiliki anak di bawah 2 tahun (baduta )dan ibu dari anak bawah 5 tahun ( balita) yang menjadi sasaran utama kegiatan ini, Abidah memberikan informasi dan edukasi bahwa 1000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada masa kehamilan (270 hari ) sampai dengan anak berusia 2 tahun ( 736 hari ).

Pada periode inilah organ-organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat  mulai dari kesehatan saluran cerna , perkembangan organ metabolik , perkembangan kognitif pertumbuhan fisik dan kematangan sistem imun.

Oleh sebab itu periode 1000 hari pertama kehidupan ini disebut dengan dengan istilah periode emas. Dampak pada masa periode emas ini akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang buah hati hingga dewasanya.

"Asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi dan berlangsung dalam waktu lama disebut dengan stunting yang akan mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia 2 tahun," lanjutnya.

Stunting sendiri menurut Abidah ditandai dengan ciri-ciri keterlambatan pertumbuhan, kesulitan konsentrasi  belajar , puberitas terlambat , wajah lebih muda dari usianya dan sering sakit.

Salah satu kegiatan untuk mencegah adanya stunting pada 1000 hari pertama kehidupan ( HPK ) adalah dengan melakukan pendampingan pengasuhan balita yang dinamakan Bina Keluarga balita (BKB).

Kegiatan ini biasanya berada di kelompok padukuhan RT RW  atau posyandu dan salah satu yang dijadikan media dalam kegiatan BKB adalah dengan pengisian KKA atau Kartu Kembang Anak, yaitu kartu yang digunakan untuk memantau kegiatan asuh orang tua dan tumbuh kembang anak .

"Pengertian pertumbuhan adalah proses perubahan fisik seseorang meliputi pertumbuhan berat badan dan tinggi badan sesuai dengan kemampuannya, sedangkan perkembangan adalah proses perubahan perilaku dan mental seseorang yang meliputi emosi sosial kemampuan dan keterampilan," ungkap Abidah.

Ia menambahkan ada 7 aspek perkembangan anak yaitu gerakan dasar, gerakan halus, komunikasi aktif, komunikasi pasif, kecerdasan, menolong diri sendiri serta tingkah laku sosial.

“Dengan adanya media KKA dapat dipakai untuk memantau tumbuh kembang anak. Harapannya balita  yang tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan umurnya  tidak akan ditemukan balita stunting," kata Abidah. (Upik Wahyuni KIM Donoharjo/toeb)