Launching Aplikasi Posyandu Tangan Si Poya Tone, Bupati Sanggau: Untuk Percepatan Penurunan Angka Stunting

:


Oleh MC KAB SANGGAU, Selasa, 30 Mei 2023 | 15:58 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 61


Sanggau, InfoPublik - Bupati Sanggau, Paolus Hadi me-launching aplikasi Posyandu Tangan Si Poya Tone (Sistem Informasi Posyandu Tangan Online), bertempat di Aula Hotel Harvey Kota Sanggau, Senin (29/5/2023).

Hadir juga Forkopimda Sanggau, Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau, Kukuh Triyatmaka, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting dan sejumlah Kepala OPD Kabupaten Sanggau lainnya, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sanggau, tim TPPS, dan pejabat serta undangan lainnya.

Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama penanganan kasus stunting di Kabupaten Sanggau.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengatakan bahwa aplikasi yang di launching ini merupakan inovasi untuk memastikan terkait penurunan stunting di Kabupaten Sanggau.

"Aplikasi ini penting karena berkaitan dengan data dan kerja. Bagaimana mendata dengan benar sampai ke tingkat langsung by name by address nya," ujarnya.

"Aplikasi ini pasti akan terintegrasi dengan data-data lainnya. Nah di sini nanti penting Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dan targetnya nanti bisa menganalisa apa sih yang menyebabkan stunting di Kabupaten Sanggau ini," lanjutnya.

"Karena data ini juga menentukan, sehingga tak ada lagi dobel-dobel data.Ini data dengan pengukuran yang benar dan ada juga kepastian perilaku-perilaku yang dibuat," jelasnya.

Data yang dimaksud bisa memperlihatkan bahwa anak itu stunting atau tidak, kemudian mengapa dia stunting.

"Nah ketika mengapa dia stunting inilah dibuat perlakuan untuk menanggulanginya dan datanya valid," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting mengatakan bahwa aplikasi ini dalam rangka penurunan angka stunting di Kabupaten Sanggau. Aplikasi untuk memperbaiki data dan pelayanan.

"Mengapa dikatakan memperbaiki data, karena selama ini kita belum mempunyai data by name dan by address. Baik untuk ibu hamil maupun balita, melalui Si Poya Tone ini nanti kita akan input 100 persen data. Baik itu hamil maupun balita. Sehingga nantinya tak lagi menggunakan sampel tapi total populasi," jelasnya.

Kemudian, kenapa dikatakan memperbaiki pelayanan karena melalui aplikasi ini tentunya mempunyai pelayan geospasial dan notifikasi digital.

"Geospasial artinya kita bisa mendapatkan di mana posisi-posisi bayi tersebut, terutama yang stunting. Kemudian notifikasi digital ini adalah sarana komunikasi antara sasaran dengan pemegang program dan stakeholder," ujarnya.

Sehingga pada akhirnya nanti melalui aplikasi ini tentu mendapatkan data yang akurat, by name by address dan juga bisa mendapatkan intervensi yang akurat berdasarkan tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting menambahkan, admin dari aplikasi Si Poya Tone ini berjenjang, mulai dari kader puskesmas sampai ke bidan desa, kepala puskesmas, kepala bidang di Dinas Kesehatan sampai ke kepala dinas.

"Adminnya berjenjang dan kita batasi di aksesnya masing-masing berdasarkan kewenangan dan geografis. Jadi akses masing-masing admin itu berbeda. Contohnya kalau puskesmas berarti kewenangannya wilayah puskesmasnya, kalau kepala bidang semuanya di kabupaten. Begitu juga kita nanti berikan akses untuk OPD lain atau stakeholder lain untuk memasukan intervensi apa yang sudah dilakukan untuk lokus secara geospasial," tuturnya.

Terkait tantangan dalam penerapan aplikasi ini adalah tidak semua wilayah itu mempunyai jaringan internet, tapi sudah disiasati. Aplikasi ini efektif digunakan baik ditempat yang ada sinyal internet maupun tidak ada.

"Jadi ada versi online dan offline, nanti dia ter-upload pada saat ada sinyal. Itu tantangan yang pertama," tuturnya.

Kemudian yang kedua adalah sarana pendukung, terutama gadget untuk tenaga bidan. Karena nanti yang paling banyak meng-input data adalah para bidan.

"Jadi rencananya kita dukung, seperti tadi di pilot proyek sudah kita berikan tablet untuk mendukung. Kemudian tantangan yang lain adalah kita harus selalu kerjasama lintas sektor," pungkasnya. (Alfian/E.A.Lusy)