:
Oleh MC KAB ACEH BESAR, Selasa, 16 Mei 2023 | 18:49 WIB - Redaktur: Kusnadi - 220
Kota Jantho, InfoPublik - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Aceh Besar Abu Bakar memberi materi pendidikan karakter Gen-Z di era digital pada puluhan murid SMP se-Aceh Besar secara daring dan luring. Kegiatan tersebut digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) bekerja sama dengan Kominfo Aceh Besar.
Dalam materinya, Abu Bakar mengatakan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini banyak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Penggunaan internet di Indonesia selalu meningkat setiap tahun. Pandemi COVID-19 membawa hikmah positif dalam dunia pendidikan kita yaitu dengan pemanfaatan teknologi sebagai salah satu sarana utama dan paling efektif dalam tatanan pembelajaran daring.
"Hampir di segala bidang pendidikan kita beralih dari pola luring (tatap muka) menjadi pola daring (melalui jaringan internet)," ujarnya, Senin (15/5/2023).
Abu Bakar menjelaskan pembelajaran tidak lagi mengenal tempat dan bangunan sekolah. Bahkan peran guru juga banyak diambil alih oleh pegawai berbasis teknologi komunikasi dan informasi digital. Tugas kita sekarang adalah bagaimana memanfaatkan teknologi sebagai alat atau media yang kita kendalikan.
"Penggunaan penerapan budaya digital dalam pembelajaran di kelas seperti power point, canva for education, literasi digital, pemanfaatan rumah belajar dari pusdatin, google formulir dan Watsap (WA) dipandang jauh lebih efektif bagi siswa," ucapnya.
Di era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 Abu Bakar menyampaikan pendidikan 4.0 yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran dikenal dengan sistem siber (cyber sistem), proses pembelajaran berlangsuung secara terus menerus tanpa batas ruang dan tanpa waktu.
"Hari ini pendidik dituntut untuk bisa beradaptasi dengan zaman, dituntut menguasai teknologi lebih dulu agar dapat menyesuaikan dengan peserta didik," ungkapnya.
Abu Bakar mengatakan, jangan sampai peserta didik sudah memasuki era digital 4.0, sedangkan guru masih bergelut pada era 3.0. Kalau sudah situasi demikian yang terjadi, maka dipastikan pincang sehingga titik temu antara guru dengan peserta didik tidak akan ada.
Menurutnya, para guru ini perlu peningkatan kualitas agar mampu mengajarkan materi dengan pendekatan penerapan penggunaan teknologi informasi (TI) dalam proses belajar mengajar kalau tidak, maka akan semakin jauh ketinggalan oleh zaman dan ini berefek pada mutu lulusan dan adanya peningkatan kualitas guru menjadi guru 4.0 melalui diklat cara pemanfaatan dan penerapan TIK dalam pembelajaran serta perlu adanya transformasi ke pembelajaran daring.
"Tujuannya untuk mewujudkan merdeka belajar dengan memberikan kebebasan siswa untuk berekspresi, berkreasi dan berinovasi menggunakan media teknologi hp pemanfaatan portal rumah belajar, google formulir dan whatsapp (WA), power point dan Canva for education," ujarnya.
Terakhir dalam paparannya abu bakar, S.Ag menyampaikan bahwa era digital tidak menghilangkan karakter siswa di mana siswa harus punya tata krama, etika dan nilai-nilai dengan tetap patuh dan mendengarkan nasehat orang tua.
"Anak-anak harus patuh terhadap orang tua," pungkasnya. (MC Kab. Aceh Besar)