:
Oleh MC KAB PIDIE, Senin, 8 Mei 2023 | 04:27 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 210
Sigli, InfoPublik - Kerupuk kulit menjadi salah satu incaran masyarakat untuk melengkapi menu berbagai santapan makanan, khususnya penggangi lauk pauk. Maka tak heran jika makanan ini dapat menjadi salah satu usaha yang menjanjikan.
Demikian untuk melengkapi menu berbagai santapan makanan yang dilakukan laki-laki Gampong Dayah Tengoh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Zulkifli (43).
Hingga kini, ayah dua anak itu tetap eksis menjalani usaha kerupuk kulit dengan menerapkan sistem secara manual, yaitu dengan memotong atau mencincang kulit jenis sapi dan kerbau yang telah dibakar dengan menggunakan pisau besar dan alas papan.
Usaha industri perumahan itu telah ia geluti sejak 1990 atau persisnya sejak 33 tahun lalu saat usia masih remaja.
"Saban hari, saya mampu memproduksi kerupuk kulit siap jual rata-rata mulai 50 Kg hingga 70 Kg,"kata Zulkifli, Minggu (7/5/2023) disela-sela mencincang kerupuk kulit.
Ia menjelaskan bahan baku utama berupa kulit kerbau dan sapi di pasok dari pusat pasar sembelihan hewan di Kota Beureunueun, Kecamatan Mutiara, Pidie dalam setiap pekannya tiga sampai lima ekor.
“Dan semua bahan baku ini diproses dengan cara yaitu tahap pertama membuang lendir lemak yang melekat pada bagian kulit. Selanjutnya di tabur garam 2 sampai 3 Kg garam pada setiap kulit sapi atau kerbau. Kemudian kulit yang telah ditabur garam lalu dijemur pada terik matahari selama satu hari. Berikutnya dilakukan pembakaran serta dilakukan pembersihan kulit dalam air. Terakhir, baru dilakukan upaya pencincangan sesuai dengan ukuran permintaan konsumen,”imbuhnya.
Kerupuk kulit miliknya ini untuk ukuran kecil rata-rata dijual dengan harga kisaran Rp 70.000/Kg, sedangakn ukuran besar Rp 80.000/Kg.
“Untuk pemasaran kerupuk kulit selama ini dipasok ke Banda Aceh dan Langsa 100 Kg dalam setiap tiga hari sekali. Selebihnya rata-rata untuk konsumen lokal baik untuk pasar di Grong-grong, Sigli, maupun Beureunueun,” tambahnya.(Mc.Pidie/Eyv)