:
Oleh MC KAB PIDIE, Kamis, 4 Mei 2023 | 12:39 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 164
Sigli, InfoPublik - Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun terus berkembang pesat. Hal ini tidak dapat dipungkiri sejumlah pekerjaanpun semakin mudah dilaksanakan.
Salah satu teknologi yang saat ini memudahkan pekerjaan adalah adanya mesin pemotong padi Combine Harvester.
Sejumlah petani di Indonesia khususnya Aceh saat ini dimudahkan memanen padi dengan hadirnya mesin ini, meskipun demikian, menurut beberapa petani pemotongan padi dengan mesin tidak sebaik dengan manual.
Apalagi untuk masyarakat Aceh yang umumnya memerlukan jerami untuk pakan ternak.
Hal ini seperti disampaikan Tgk Ridwan (53), petani asal Gampong Dayah Tengoh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, ia mengatakan kecanggihan teknologi khususanya di bidang pertanian memberikan dampak positif dan negatif.
"Saat ini zaman serba canggih, termasuk dalam memanen padi sudah banyak yang menggunakan mesin pemotong padi yang lebih praktis. Namun kini masalahnya jerami makin sedikit karena umumnya padi tak lagi dipanen secara manual seperti dulu, khususnya bagi para warga yang ada ternak, jerami sangat dibutuhkan,” katanya, Rabu (3/5/2023).
Ridwan menambahkan, demi kebutuhan pakan ternak, masih ada petani di Pidie yang rela bersusah payah memanen padi secara manual agar menghasilkan jerami yang lebih banyak, seperti dulu.
Menurut Ridwan, dengan memanen dengan cara manual seperti dulu biasanya untuk lahan 1/4 hektare bisa menghasilkan jerami yang cukup distok setahun untuk dua atau tiga sapi.
"Ya, seperti diketahui lah, umumnya ternak sapi atau kerbau di Pidie memang mengonsumsi jerami, di samping juga memakan rumput," jelasnya.Cara memanen padi secara manual seperti sebelum adanya mesin pemotong padi, yakni petani memotong padi dengan sabit.
Selanjutnya padi yang sudah dipotong, dikumpulkan di satu tempat untuk dirontokkan menggunakan mesin. Hasil panen berupa biji padi diangkut. Semua tahapan itu harus menggunakan buruh lepas yang tentu harus bayar yang totalnya biaya panen ini lebih mahal dan lama prosesnya dibanding menggunakan mesin pemotong.
Meskipun demikian, hingga kini masih ada petani di Pidie kembali menggunakan cara lama demi memperoleh jerami lebih banyak. Pasalnya, jika menggunakan mesin pemotong tak banyak menghasilkan jerami karena mesin sudah mengunyah batang padi itu lebih halus dan terpencar-pencar di seluruh sawah.(Mc.Pidie/Eyv)