:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Senin, 17 April 2023 | 10:47 WIB - Redaktur: Juli - 236
Takengon, InfoPublik - Pusat-pusat perbelanjaan di seputaran Kota Takengon, dan kota-kota kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Tengah, dipadati pengunjung. Fenomena ini sudah terjadi sejak sepekan lalu, warga yang berburu kebutuhan lebaran, mulai memadati toko-toko di pusat-pusat perbelanjaan di daerah ini.
Di sepanjang jalan Sengeda atu Jalan Lintang yang merupakan pusat belanja pakaian di kota berhawa dingin ini, sejak Senin (17/4/2023) pagi sudah terlihat macet oleh berbagai kendaraan, ditambah lagi dengan kendaraan yang terparkir di kedua sisi jalan, karena para pengendara sedang berbelanja.
Dari amatan tim liputan MC Aceh Tengah, toko-toko yang ramai diserbu pengunjung, adalah toko-toko yang menjual aneka pakaian "murah meriah" dengan berbagai produk seharga dibawah Rp100 ribu per potongnya, namun demikian, toko-toko yang menjajakan busana kelas menegah, juga terlihat ramai.
Tim liputan MC sempat mewawancarai beberapa pengunjung yang sedang berbelanja kebutuhan pakaian untuk keluarganya. Rahma (40), seorang ibu rumah tangga yang sedang asyik memilih beberapa potong pakaian anak mengatakan, meski bukan keharusan, tapi membelikan pakaian baru bagi anak-anaknya seperti sudah menjadi tradisi baginya,
"Kalaupun kita sebagai orang tua nggak bisa ganti baju, nggak apa-apa, yang penting baju anak-anak bisa terbeli, walaupun cuma baju murah, sebagai orang tua, kita kan kepingin anak-anak gembira menyambut lebaran seperti teman-temannya," ungkap Rahma.
Rahma mengaku punya 3 orang anak yang masih kecil-kecil ini, menghabiskan hampir satu juta rupiah untuk kebutuhan pakaian anak-anaknya,
"Ya hampir satu ikat juga (satu ikat, istilah untuk sejuta rupiah), Alhamdulillah walaupun sudah berkurang, tapi masih ada hasil kopi dari kebun, jadi masih bisa belikan baju anak-anak," sambungnya.
Sementara untuk kue-kue lebaran, Rahma mengatakan lebih hemat membuat sendiri ketimbang beli di pasar. "Kalo untuk kuenya, saya buat sendiri saja, lebih hemat dan bisa kita buat menurut selera kita sendiri," pungkasnya.
Sementara, Ucok (45) yang berprofesi sebagai tukang becak, ikut berdesakan di toko, sekadar untuk membeli beberapa potong kain sarung dan baju koko, yang katanya untuk hadiah bagi orang tuanya. "Ini kan hari raya, ya sekali-sekali kepingin membelikan sarung sama baju untuk orang tua, walaupun cuma bisa beli yang murah, tapi senang bisa membahagiakan orang tua," ucapnya.
Tim MC mewawancarai salah seorang pemilik toko pakaian, Zakaria atau yang sering dipanggil Bang Jack. Menurutnya, omzet penjualan di tokonya mengalami kenaikan dibanding lebaran tahun lalu, dia menduga karena tahun ini sudah tidak ada pandemi lagi.
"Alhamdulillah, tahun ini lumayan ramai dibandingkan tahun lalu, mungkin karena kondisi sudah pulih dari COVID-19 dan ekonomi masyarakat mulai membaik," ujarnya.
Dia membuka tokonya yang berada di jalan Lintang tersebut dari pukul 08.00 hingga 23.00, karena usai waktu salat tarawih, masih banyak warga yang belanja.
"Sudah lebih seminggu ini, kami buka dari jam 8 pagi sampai jam 11 malam, sebagian orang memilih belanja malam untuk menghindari macet, tapi karena pengunjung pada malam hari juga ramai, ya akhirnya macet juga," lanjutnya.
Pemantauan tim liputan MC, animo masyarakat untuk belanja pakaian memang cukup tinggi menjelang lebaran tahun ini, naiknya harga kopi yang merupakan penyangga utama perekonomian sebagian besar masyarakat Aceh Tengah, jadi pemicunya. Selain itu, mulai berkembangnya sektor UMKM pasca pandemi COVID-19, juga memicu membaiknya perekonomian masyarakat. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)