Bazar Pangan Murah Kendalikan Inflasi dan Harga Kebutuhan Pokok

:


Oleh MC Kabupaten Semarang, Kamis, 13 April 2023 | 19:54 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 93


Ungaran, InfoPublik -  Pemkab Semarang bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng menggelar bazar pangan murah. Acara yang dibuka oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, Kamis (13/4/2023) itu menjual berbagai komoditas kebutuhan pokok dengan harga murah.

“Dengan adanya pasar murah ini tentunya untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok dan menahan inflasi daerah,” terangnya saat ditemui di halaman Kantor Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan di Sidomulyo, Ungaran.

Pantauan di lapangan, warga berjubel mengantre untuk membeli beras murah. Selain itu gula pasir, tepung terigu, minyak goreng dan telur ayam juga diserbu para pembeli.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Distanringan), Wigati Sunu yang mendampingi Bupati menjelaskan berbagai kebutuhan pokok memang dijual dibawah harga pasar. Beras C4 medium dari Gapoktan dan Bulog dijual Rp9 ribu. Sedangkan harga di pasaran sudah mencapai Rp12 ribu.

Telur ayam dijual Rp24 ribu, minyak goreng Rp13.200,oo dan gula pasir Rp13.300,oo. Bawang merah yang telah mencapai harga Rp37 ribu di pasar dijual Rp10 ribu per kilogram. Ada pula cabai rawit yang dijual Rp 10 ribu per kg, jauh dibawah harga pasar Rp62 ribu.

“Kami menjaga stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok Selain itu juga memasarkan aneka produk hasil UMKM. Bahkan aneka sayur mayur dan buah segar juga diminati karena bermutu dan harganya murah,” terangnya.

Sebelumnya, sepanjang tahun 2022, Pemkab Semarang didukung Bapanas juga telah menggelar lima kali bazar pangan murah. Sedangkan bazar kali ini adalah yang ketiga di tahun 2023. Khusus untuk komoditas beras, telah dilakukan sembilan kali operasi pasar sepanjang catur wulan pertama tahun ini. Sunu menambahkan pihaknya akan terus berupaya menggelar kegiatan serupa guna menjamin ketahanan pangan di Kabupaten Semarang.
Pada kegiatan kali ini, Distanringan juga menggandeng gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan pelaku usaha pertanian swasta untuk berpartisipasi.(*/junaedi)