:
Oleh MC Kabupaten Semarang, Senin, 10 April 2023 | 12:54 WIB - Redaktur: Kusnadi - 357
Ungaran, InfoPublik - Bupati H Ngesti Nugraha mengimbau warga untuk membeli kebutuhan pokok sesuai kebutuhan di Bulan Ramadan kali ini. Mereka diminta tidak belanja berlebihan atau bahkan menimbun barang karena stok kebutuhan pokok dijamin tersedia cukup.
“Memang menjelang Lebaran, pasti warga akan berbelanja lebih banyak dari biasanya. Selain untuk menjamu tamu atau saudara yang pulang kampung. Namun jangan berlebihan atau malah menimbun,” katanya saat meninjau pelaksanaan operasi pasar beras medium di halaman Kantor Kecamatan Ungaran Timur di Desa Kalongan, Senin (10/4/2023) pagi.
Operasi pasar beras digelar oleh tim pengendali inflasi daerah (TPID) bekerja sama dengan Bulog perwakilan Bawen. Selain untuk menekan tingkat inflasi daerah, Bupati juga menegaskan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP). Beras kelas medium dijual dengan harga Rp8.500,oo per kilogram atau lebih rendah dari harga pasar yang mencapai Rp10 ribu lebih. Selain harga beras, Pemkab Semarang juga terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat lainnya. Diantaranya telur ayam dan sayur mayur.
Bupati memastikan akan ada operasi pasar kebutuhan pokok lainnya jika kondisinya mendesak.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) Wigati Sunu yang mendampingi Bupati menerangkan stok beras sampai Maret lalu mengalami surplus sekitar sepuluh ribu ton. “Selain itu pada bulan-bulan ini juga masih ada daerah yang mengalami panen. Jadi ketersediaan beras mencukupi bahkan untuk kebutuhan setelah lebaran,” ujarnya.
Terkait operasi pasar beras medium bersama Bulog, telah dilaksanakan di delapan kecamatan. Tiap kecamatan mendapatkan alokasi 5 ton berupa seribu sak berisi masing-masing lima kilogram.
Sementara itu Camat Ungaran Timur, Febru Suryanto menjelaskan setiap desa/kelurahan mendapat alokasi 500 kilogram beras medium murah. Satu Kepala Keluarga (KK) dapat membeli sepuluh kilogram beras dengan menunjukkan fotokopi KTP suami istri. “Penjualan juga dilakukan bekerja sama dengan gabungan kelompok tani,” terangnya.(*/junaedi)