Sidak Bapok hari kedua ini berfokus pada pemantauan stok dan harga telur di beberapa Distributor antara lain PT. Sumber Satwa Sentosa Jl. Alianyang, Toko Sinar Usaha Jaya Jl. Setia Budi, Agro Borneo Sun Moon Jl. Kalimantan, Toko Aleng Sukimto Jl. Jenderal Sudirman dan Agen Telur Fendy Jalan Raya Pajintan.
“Hari ini kita melanjutkan sidak yang kemarin, dan untuk hari ini lebih fokus untuk sidak harga telur di tingkat agen dan distributor di beberapa titik Kota Singkawang.” Kata Kepala Disdaginkop UKM Kota Singkawang Muslimin.
Muslimin menyampaikan berdasarkan sampel harga telur yang telah diketahui dari beberapa Distributor, ternyata memiliki harga telur yang bervariasi berkisar antara Rp27 Ribu sampai Rp30 Ribu per Kilogram.
“Tadi ada 3 atau 4 sampel yang telah kita datangi, dan harganya juga variasi. Ada yang 29-30 Ribu, kemudian ada juga yang menyentuh harga Rp27 ribu sampai 28 ribu. Jadi untuk rata-rata harga telur sekarang di tataran agen sudah di kisaran Rp28 ribu sampai Rp30 Ribu. Jadi pasti dipasaran mungkin naik 1 hingga 2 Ribu dan untuk kondisi hari ini sudah Rp31 sampai Rp32 Ribu,” jelasnya.
Untuk stok telur itu sendiri, Muslimin mengatakan masih cukup terpenuhi untuk wilayah Kota Singkawang hingga lebaran nanti. Bahkan ada sebagian Distributor yang mensuplai untuk daerah Kab/Kota lain.
“Terkait stok, untuk Kota Singkawang stoknya masih cukup terpenuhi. Bahkan ada sebagian agen yang drop ke daerah lain. Jadi mereka memastikan dengan kapasitas produksi mereka antara 800 sampai 1,5 ton perhari. Apalagi untuk yang distributor besar pasti lebih dari itu,” tuturnya.
Terkait dengan harga telur, Disdaginkop Singkawang juga akan mengadakan komunikasi dengan Pj Wali Kota untuk merancang harga acuan pokok atau penetapan harga batas maksimal telur perkilogram untuk menjaga stabilitas harga sampai setelah lebaran.
“Kita coba dalam waktu dekat untuk berkomunikasi dengan Pj Wali Kota dan kalau bisa mengumpulkan semua agen-agen telur di Singkawang untuk menetapkan harga acuan pokok telur perkilogramnya. Kalau perlu kita juga langsung komunikasi dengan Disdaginkop Provinsi kalau memang semakin hari semakin naik," tambahnya.
Ia berharap semoga upaya ini sebagai salah satu langkah agar kenaikan harga telur dapat dikendalikan dan tidak memberatkan masyarakat.
“Saya masih sedikit agak khawatir, karena dibanding tahun lalu sekarang nyatanya lebih tinggi padahal belum mendekati lebaran. Harga 31 sampai 32 Ribu itu menurut Saya sudah harga psikologis yang takutnya nanti dekat-dekat lebaran malah bisa jadi 34 sampai 35 Ribu, itu yang tidak kita harapkan. Tinggal tunggu perkembangan beberapa hari ini, memang ini terus terang saya akan secara khusus memantau ini,” ujarnya. (MC Kota Singkawang)