:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Kamis, 6 April 2023 | 16:19 WIB - Redaktur: Juli - 307
Takengon, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah berharap Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan 1 yang berada di Kabupaten Aceh Tengah, dapat mulai beroperasi akhir 2023 ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj. Bupati Aceh Tengah, T. Mirzuan, ketika bertemu dengan Consulate General Of Japan, Mr. Takonai Susumu, Rabu (5/4/2023), di ruang kerja Bupati Aceh Tengah.
Dalam pertemuan tersebut, T. Mirzuan menyampaikan banyak hal berkaitan dengan peluang investasi kerja sama dan permasalahan daerah yang dihadapi kepada Takonai, setelah kedua pejabat saling bertukar cendera mata sebelumnya.
Usai melakukan pertemuan tersebut, Pj Bupati bersama Konsulat Jenderal Jepang melakukan kunjungan kerja langsung ke lokasi Pembangunan PLTA Peusangan 1 di Kampung Wih Bakong Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah.
Dalam kunjungan tersebut, Pj Bupati juga didampingi oleh Asisten Ekonomi Pembangunan, Harun Manzola dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
T. Mirzuan mengatakan, kunjungan ini untuk memastikan proyek strategis nasional berjalan sesuai dengan progres yang telah direncanakan sejak awal pembangunan PLTA Peusangan 1 ini.
“Maksud kunjungan kami adalah ingin melihat langsung progres perkembangan proyek PLTA Peusangan 1 yang merupakan proyek strategis nasional yang wajib kita kawal bersama-sama," ujar T. Mirzuan.
Direncanakan Operasional trial (uji coba operasional) mesin powerhouse dapat beroperasi secara komersial atau commercial operation date (COD) pada akhir 2023.
Lanjut dia, dengan beroperasinya PLTA terbesar di Aceh ini, pembangkit listrik tersebut nantinya akan mendukung investasi dalam pembangunan di daerah.
“Melihat tahapan pembangunan sarana dan prasarana yang sudah selesai dilaksanakan sampai saat ini, kami optimis pembangunan infrastruktur tenaga listrik akan rampung sesuai target, kami sangat berharap semua pihak mendukung proyek strategis nasional di daerah kita ini,” lanjutnya.
Mirzuan menambahkan, PLTA Peusangan ini merupakan proyek prestisius yang akan meningkatkan sistem kelistrikan di Aceh dan akan meningkatkan geliat perekonomian khususnya masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah.
“PLTA Peusangan juga akan menjadi penyedia listrik tenaga air pertama di Aceh, secara ekonomi, akan meningkatkan iklim investasi khususnya di wilayah Aceh Tengah,” sambungnya.
Pj Bupati Aceh Tengah berharap saat operasional pembangkit listrik berkapasitas daya mencapai 88 Megawatt dari 2 titik power station masuk dalam interkoneksi jaringan Sumatra nantinya membawa dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Aceh Tengah.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Konsulat Jenderal Jepang, Mr Takona yang mengharapkan bantuan Pemerintah Jepang dalam bentuk pembangunan PLTA Peusangan 1 dan 2 di Kabupaten Aceh Tengah ini tidak boleh sia-sia, karena nilai investasinya cukup besar. Selain itu, proyek ini sudah dirancang lebih dari 20 tahun yang lalu, sehingga diharapkan dapat segera beroperasi sesuai harapan semua pihak.
Sebagaiamana diketahui, Proyek PLTA Peusangan 1 dan 2 di Kabupaten Aceh Tengah, merupakan proyek nasional di Kabupaten Aceh Tengah yang sudah dimulai pembangunannya sejak tahun 2.000 yang lalu, namun sempat terhenti akibat konflik keamanan di daerah ini.
Proyek yang dibiayai dengan bantuan konsorsium Pemerintah Jepang dan Korea Selatan ini, kemudian dilanjutkan kembali pada tahun 2010 dan saat ini sudah memasuki tahapan finishing, di mana hampir seluruh infrastruktur utama sudah selesai dibangun dan sarana prasaran pendukung, sudah hampir selesai dipasang.
Jika PLTA ini beroperasi nanti, diproyeksikan akan menghasilkan daya listrik tidak kurang dari 88 MW yang akan mampu mensuplai kebutuhan daya listrik di Aceh dan Sumatera Utara (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)