Sei Rampah, InfoPublik - Penanganan stunting di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) terus dilaksanakan oleh Pemkab Sergai.
Hal tersebut kembali ditegaskan oleh Wakil Bupati (Wabup) Sergai H. Adlin Umar Yusri Tambunan saat mengikuti rapat koordinasi (rakor) percepatan penanganan penurunan stunting di wilayah hukum Polres Sergai, di Aula Patriatama Polres Sergai, Sei Rampah, Rabu (29/3/2023).
Wabup Sergai menyampaikan jika dirinya menyambut baik pelaksanaan rakor pada hari ini karena menjadi bentuk terciptanya sinergi antara Pemkab Sergai dengan pihak Polres.
“Kami telah menetapkan target angka prevanlensi stunting pada tahun 2024 sudah menurun di angka 14%. Dengan kerja sama yang baik antar lini, saya meyakini target ini akan tercapai dan saya berharap agar kegiatan penangan stunting di Kabupaten Sergai agar bisa lebih masif lagi dilakukan,” ujar Wabup Adlin kembali.
Dirinya kemudian menjelaskan, berbagai program telah dilaksanakan oleh Pemkab Sergai untuk memastikan anak-anak di Kabupaten Sergai terlindung dari kemungkinan mengalami kondisi stunting. Yang terbaru dengan di-launching-nya program “orang tua asuh”.
“Program ini menyasar ASN yang ada di Pemkab Sergai untuk menjadi orang tua asuh bagi anak untuk pencegahan stunting. Tercatat sampai hari ini ada sekitar 160 orang yang sudah terlibat menjadi orang tua asuh di Sergai,” jelas Wabup lagi.
Masih lanjut Wabup, pencegahan stunting perlu diiringi dengan sosialisasi yang masif kepada masyarakat terkait upaya untuk mencegah stunting.
“Edukasi dan sosialisasi menjadi sangat penting agar masyarakat mengetahui betul apa-apa saja hal yang perlu dan tidak boleh dilakukan supaya generasi muda kita, anak-anak kita, bisa terhindar dari stunting. Misalnya saja dengan kampanye cegah pernikahan dini atau edukasi soal keluarga berencana dan pola asuh anak,” katanya.
Terakhir Adlin Tambunan menjelaskan tahun 2023 Pemkab Sergai melalui OPD terkait telah menetapkan 85 desa sebagai lokus penanganan stunting.
“Pemilihan lokus ini didasarkan pada jumlah kasus stunting dan ketersedian program pencegahan stunting pada desa-desa tersebut,” tandasnya.
Dukungan senada juga disampaikan oleh Kapolres Sergai AKBP. Dr. Ali Machfud, SIK, MIK. Menurutnya, sosialisasi memegang peranan penting dalam usaha bersama menghadapi tantangan stunting. Kapolres menyebut, sasaran utama sosialisasi dan edukasi adalah para orang tua atau para calon orang tua.
Dirinya juga berpendapat, ada korelasi yang jelas antara penyalahgunaan narkoba di tengah masyarakat dengan meningkatnya angka stunting.
“Jika orang tua terlibat dalam tindak penyalahgunaan narkoba, maka ini akan berdampak langsung terhadap pola asuh anak yang buruk. Maka dari itu di saat yang sama kami dari Polres Sergai juga akan membarengi upaya penurunan prevalensi stunting dengan aksi pemberantasan narkoba di kabupaten yang kita cintai ini,” imbuhnya.
Rakor pencegahan stunting kali ini dihadiri antara lain oleh para Kepala OPD, Camat, Polsek, dan perwakilan OPD terkait. (Media Center Sergai/Julia).
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id