Fenomena Hujan Es Kembali Melanda sejumlah Wilayah di Aceh Tengah

:


Oleh MC Kab Aceh Tengah, Sabtu, 18 Maret 2023 | 17:36 WIB - Redaktur: Juli - 297


Takengon, InfoPublik - Fenomena alam berupa turunnya hujan es, kembali terjadi di wilayah Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah, pada Jumat (17/3/2023), sekitar pukul 15.00 WIB.

Cuaca yang semula cerah, tiba-tiba berubah menjadi hujan lebat yang disertai dengan butiran-butiran es, sempat membuat panik sebagian warga yang atap rumahnya terkena hujan es yang menimbulkan suara keras ketika menimpa atap seng. Namun kejadian tersebut berlangsung tidak terlalu lama, karena 30 menit kemudian hujan mulai reda.

Menurut penuturan Suprihono (48) salah seorang warga kecamatan Jagong Jeget, meskipun hujan merata di semua wilayah ini, namun hanya di tiga desa/kampung yang terjadi hujan es, yaitu kampung Paya Tungel, Jagong Jeget dan Paya Dedep.

Suprihono juga menuturkan, hujan es kali ini tidak separah yang terjadi empat tahun yang lalu. "Hujannya cuma sebentar dan butiran es yang jatuh juga tidak terlalu banyak, ukurannya juga tidak terlalu besar, tidak seperti kejadian 2019 yang lalu" tutur Suprihono, kepada MC Aceh Tengah, Sabtu (18/3/2023).

Menurutnya, meski hanya sebentar, hujan es ini sempat merusak beberapa unit rumah warga, terutama di bagian atap seng. "Ada juga atap rumah warga yang atapnya bolong-bolong tertimpa hujan es, tapi jumlahnya tidak banyak, hanya beberapa rumah" sambungnya.

Terkait dampaknya terhadap tanaman, Suprihono yang juga seorang penyuluh pertanian ini menyampaikan, sejauh ini belum terlihat dampak yang signifikan terhadap tanaman pertanian.

"Saya sudah cek beberapa lokasi yang terkena hujan es, tapi sepertinya tidak ada dampak serius terhadap tanaman, sebentar lagi saya dan teman-teman akan melakukan verifikasi ke lapangan untuk melihat dampak dari hujan es ini terhadap tanaman," lanjutnya.

Disebutkan wilayah Kecamatan Jagong Jeget sudah tiga kali mengalami fenomena hujan es ini, yang pertama terjadi pada 28 Agustus 2015 yang lalu, kemudian yang kedua pada 7 Juli 2019, dan yang terakhir 17 Maret 2023.

Hujan es terparah terjadi pada tahun 2019 yang lalu, pada waktu itu puluhan rumah warga mengalami kerusakan cukup parah, dan puluhan hektare tanaman kopi dan hortikultura juga hancur akibat hujan es yang terjadi dalam waktu cukup lama dengan butiran-butiran es ukuran cukup besar dalam jumlah banyak. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)