Kamis, 24 April 2025 16:18:56

Pemda Maluku Tenggara Terus Upayakan Penurunan Stunting dan Kemiskinan

:


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Kamis, 16 Maret 2023 | 19:59 WIB - Redaktur: Juli - 217


Langgur, InfoPublik - Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun mengatakan, dalam upaya pemenuhan standar pelayanan minimal sekaligus dalam rangka penurunan stunting dan kemisikinan di Maluku Tenggara (Malra) maka pelayanan air bersih dan sanitasi terus dioptimalkan menjangkau wilayah-wilayah yang kesulitan akses air bersih dan sanitasi.

“Secara makro pelayanan air bersih diukur melalui persentase rumah tangga berakses air bersih," ujar Bupati Thaher saat menyampaikan sambutan pembukaan Forum Perangkat Daerah Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) di aula kantor bupati Kota Langgur, Kamis  (16/3/2023).

Dia menjelaskan, sampai 2022, angka pelayanan air bersih untuk rumah tangga mencapai 70,79%. Sedangkan pelayanan Sanitasi, yang diukur dengan Persentase Rumah Tangga berakses Sanitasi sebesar 78,51%. Setiap tahun ada kenaikan berkisar 2-3%.

Bupati juga merincikan, tahun 2019 Pemda Malra telah melakukan perluasan cakupan pelayanan air bersih dalam bentuk sambungan rumah (SR) sebanyak 1.248 SR. Tahun 2020 sebanyak 824 SR, tahun2021 sebanyak 964 SR dan tahun 2022 sebanyak 1.441 SR.

“Total perluasan pelayanan air bersih dalam bentuk SR sejak 2019-2022 sebanyak 4.477 SR dengan warga terlayani sebanyak 17.000 jiwa," ujar bupati.

Perluasan cakupan pelayanan sanitasi rumah tangga pada periode 2019-2022 antara lain pembangunan MCK sebanyak 3.054 unit yang diperuntukan kepada 12.000 jiwa masyarakat.

Menurut bupati, di sektor air minum, persentasenya belum mencapai 100%, artinya masih ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses air bersih. Demikian pula persoalan Sanitasi, masih ada sekitar 3.000- 4.000 rumah tangga yang belum berkases sanitasi secara layak

Lanjutnya, sedangkan di sektor perumahan masih sekitar 3.000  yang harus ditangani. Angka-angka ini akan turun karena pada tahun 2023 Pemda Maluku Tenggara melakukan intervensi.

Namun demikian kata bupati, untuk perencanaan tahun 2024, persoalan-persoalan ini terus diakomodir dalam upaya penurunan angka stunting dan kemiskinan di Maluku Tenggara.

“Infrastruktur sangat berkaitan erat dengan penanggulangan kemiskinan dan stunting. Pastikan intervensi pembangunan infrastruktur, jalan-jembatan, air bersih, sanitasi dan perumahan menyasar lokasi-lokasi kantong kemiskinan, dan lokasi yang balita stuntingnya banyak," tutupnesannya.  MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.