:
Oleh MC KAB TOBA, Sabtu, 4 Maret 2023 | 09:43 WIB - Redaktur: Tobari - 161
Toba, InfoPublik - Komisioner KPU Toba, Sugar Sibarani mengutarakan soal rintangan dan tantangan dalam proses pemutakhiran data pemilih sebagai tahapan pemilu.
Ada tiga hal yang ia sampaikan sebagai kesulitan yang dialami para anggota panitia pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) selama proses e-coklit. Yang pertama, para calon pemilih kerap tak dijumpai di rumah karena sedang bekerja atau alasan lain.
"Kalau dari sisi rintangan atau halangan, itu biasanya terkait sulitnya dijumpai calon pemilih yang diakibatkan kerja. Lalu soal geografis," kata Sugar Sibarani selaku Komisioner KPU Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara , Jumat (3/3/2023).
Hal kedua adalah soal kesulitan jaringan internet atau ketiadaan jaringan (blankspot). Maka, pantarlih harus mencari tempat yang bisa mendapatkan jaringan terlebih dahulu untuk mengupload hasil kerjanya.
Memang penggunaan e-coklit itu memudahkan proses. Tapi, hal itu amat sulit dilakukan pada daerah yang jaringannya sulit atau blankspot. Mereka harus mencari jaringan yang bagus untuk bisa melalukan coklit pada web.
"Pada dasarnya lembaran kerja mereka adalah yang manual. Namun untuk pelaporan, akan lebih memudahkan menggunakan e-coklit. Kesulitannya ada pada jaringan," sambungnya.
Setidaknya, pihaknya menemukan ada sebanyak 20 persen lokasi di Kabupaten Toba yang masih alami blankspot. Selain jaringan, keadaan geografis wilayah juga bagian dari tantangan tersendiri bagi penyelenggara adhoc KPU Kabupaten Toba.
"Kalau pantauan kita, ada sebanyak 20 persen. Itu yang ada mayoritas di Kecamatan Habinsaran, Borbor, dan Nassau. Itu bisa juga diatasi dengan sistem offline. Nanti pada saat meng-upload, mereka mencari jaringan yang lancar," katanya. (MC Toba rits/rik/toeb)