Sambas, InfoPublik - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), di Dusun Lubuk Lagak Desa, Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Rabu (1/3/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penurunan kasus stunting di Kabupaten Sambas yang pada 2022 berada pada posisi ke-6 dengan kasus Stunting tertinggi di Kalimantan Barat, atau naik dua level dibanding 2021 yang pada posisi ke-4.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas beserta jajaran, Bhabinkamtibmas, babinsa, Kepala Desa, serta seluruh Kepala Dusun se-Desa Lubuk Dagang, peserta, serta undangan lain.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas, Fatma Aghitsni mengatakan, PUSPAGA merupakan salah satu pusat layanan terkait edukasi keluarga yang mana untuk Kabupaten Sambas sudah terbentuk “PUSPAGA Kasturi”. PUSPAGA dilaksanakan masih terkait erat dengan Penurunan Kasus Stunting di mana Desa Lubuk Lagak menjadi salah satu lokus stunting.
Wakil Bupati Sambas sekaligus ketua Tim Percepatan Stunting Kabupaten Sambas, Fahrur Rofi mengatakan bahwa, Penurunan Kasus Stunting di Kabupaten Sambas masih perlu ditingkatkan yang mana diperlukan kerja sama serta kekompakkan antar stakeholder terkait.
“Tahun 2022 kita berada pada posisi ke-6 kasus stunting tertinggi di Kalimantan Barat. Hal ini masih belum cukup, kuncinya diperlukan kerja sama serta kekompakan semua stakeholder terkait” ujar Rofi.
Rofi menambahkan, terdapat 20 lokus terkait Stunting yang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sambas. “Ada 20 lokus di Kabupaten Sambas yang menjadi pusat perhatian kita yang akan fokuskan tahun ini supaya kasus stunting tidak lagi melonjak” tambahnya.
Ia berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini akan berdampak secara signifikan, terutama perubahan mindset masyarakat dalam mengedukasi anak-anak.
“Harapannya akan ada dampak signifikan yang bisa kita rasakan, terutama perubahan minsdet masyarakat dalam memberikan pola asuh serta manajemen keluarga sehingga menjadi keluarga yang lebih baik kedepannya” harap Rofi.
Lebih Jauh Rofi menambahkan setiap individu berperan penting dalam membentuk keluarga yang lebih baik ke depannya.
“Peran dari inividu masing-masing itu sangat penting. Dimulai dari yang paling dasar yaitu keluarga punya mindset bagaimana menjaga kesehatan anggota keluarganya bisa memantau perilaku anaknya dan itu penting, barulah ke depan berjenjang ke level yang lebih luas,” tutup Rofi. (MC Kab Sambas/PIKP)