:
Oleh MC KAB TOBA, Selasa, 28 Februari 2023 | 13:17 WIB - Redaktur: Juli - 265
Toba, InfoPublik - Baturangin adalah perkampungan kecil yang dihuni 13 Kepala Keluarga. Secara administratif masuk ke dalam Dusun 4, Desa Meranti Tengah, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba, Sumatra Utara.
Bersama lima perkampungan lainnya yang berdekatan, warga meminta pemerintah mendirikan fasilitas kesehatan, setidaknya ada bidan desa.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba, dr. Freddi Seventry Sibarani kepada MC Toba, Selasa (28/2/2023) mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Ia juga menyebut akan berupaya mewujudkan kerinduan warga Baturangin dalam waktu dekat. "Siap, kita tetap upayakan menghadirkan pelayanan semaksimal mungkin. Semoga dalam waktu dekat dapat kita selesaikan. Terima kasih," kata dr.Freddi.
Sebelumnya warga setempat Tumpak Panjaitan, 34 tahun, yang ditemui pada Senin (27/2/2023), menyampaikan keluhan fasilitas pelayanan kesehatan.
Selain perkampungan Baturangin, terdapat beberapa perkampungan kecil yang tergabung dengan dusun 4, dan jaraknya saling berdekatan. Di antaranya Hutagodang yang dihuni 6 kepala keluarga, Parduaan dihuni 7 kepala keluarga, Huta Regar dan Suanan yang masing-masing dihuni 3 dan 2 kepala keluarga.
Terkhusus untuk Huta Regar dan Suanan, keduanya masuk ke Desa Meranti Utara. Namun dari segi jarak, 5 perkampungan kecil ini saling berdekatan. Mirisnya, jarak perkampungan ini ke pusat desa sangat jauh, bahkan harus menempuh perjalanan hingga 8 jam berjalan kaki, atau hampir 4 jam dengan sepeda motor.
Sementara jarak ke pusat kecamatan harus ditempuh sampai 3 jam dengan mengendarai sepeda motor, dan hampir 4 jam ke pusat kabupaten.
Sejak setahun terakhir, perkampungan Parduaan sudah dapat diakses dengan kendaraan roda empat, namun hanya kendaraan khusus saja yang dapat melawati jalan hingga ke perkampungan itu karena kondisi jalan yang sulit, sementara empat perkampungan lain hanya dapat diakses dengan kendaraan roda dua.
"Baru satu tahun ini bisa mobil, tapi harus gardan dua. Kalau mobil biasa enggak mampu sampai ke sini," begitu kata Tumpak Panjaitan, 34 tahun, warga Hutagodang.
Selain akses, warga dari lima perkampungan ini juga sangat merindukan layanan kesehatan. Jika hendak berobat, mereka harus berkendara hingga 3- 4 jam untuk menjangkau layanan kesehatan.
"Kalau masih sanggup naik kereta (sepeda motor) ya dipaksakan ke pasar. Tapi kalau enggak sanggup lagi ditahan-tahankanlah," lanjut Tumpak.
Walden Siagian, 48 tahun, warga yang tinggal Hutagodang mengaku, sudah sejak lima tahun terakhir mereka menyampaikan usulan agar pemerintah menempatkan bidan desa di kampung mereka. Namun hingga kini usulan itu tak kunjung terwujud.
"Entah apapun namanya, mau itu Poskosdes, Pustu, atau apalah. Yang penting ada Bindes di sini," ujarnya berharap.
Hingga kini, kerinduan warga dari lima perkampungan ini masih saja sama, yakni layanan kesehatan. (MC Toba ale/rik)
Foto: Perkamoungan Baturangin ,Dusun 4Desa Meranti Tengah, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara